Agama Sikh di India: Sejarah Kemunculan, Ajaran dan Aktivitas Sosial-Politik
Abstract
Makalah ini mengkaji Sikhisme mengenai sejarah, doktrin, dan aktivitas politiknya. Sikhisme didirikan oleh Guru Nanak yang ideologinya awalnya tertutup bagi Islam dan selanjutnya beralih ke Hindu. Namun, konflik politik di India antara Hindu dan Islam adalah salah satu alasan kuat untuk membuat eklektisisme. Oleh karena itu, doktrin Sikhisme diambil dari Islam di satu sisi dan Hindu di sisi lain. Ini menghasilkan Sikhisme sebagai doktrin dualistik dalam konsepnya tentang Tuhan, manusia dan alam. Sikhisme terlibat konflik di masyarakat India ketika pemimpin Sikhisme menyeret dalam ranah politik. Pada awalnya ia berusaha menengahi konflik antara Islam dan Hindu. Namun, hal itu berubah menjadi pemicu konflik segitiga, Sikh, Islam dan Hindu. Menjadi jelas bahwa agama tidak kebal dari konflik politik, karena politik juga bisa menjadi pemicu konflik antar agama.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahmed, M. (1994). Religions of all mankind. New Delhi: Kitab Bhavan.
Armstrong, K. (1993). A history of God. New York: Ballantine Books.
Beckerlegge, G. (Ed.). (1998). The world religions reader. London–New York: Routledge.
Coward, H. (1989). Pluralisme: Tantangan bagi agama-agama. Yogyakarta: Kanisius.
Daya, B. (1989). Agama Sikh. In Djam’annuri (Ed.), Agama-agama di dunia. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press. (Original work published 1988)
Ling, T. (1982). A history of religion East and West. London: Macmillan.
McLeod, H. (1998). Sikhism. In G. Beckerlegge (Ed.), The world religions reader. London–New York: Routledge.
Sen, K. (1974). Medieval mysticism of India. Delhi: Oriental Books Reprint.
Singh, B. S. S. K. (1998). Sikhism and politics. In G. Beckerlegge (Ed.), The world religions reader. London–New York: Routledge.
Zaehner, R. C. (1993). Kebijaksanaan dari Timur. Jakarta: Gramedia
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v8i1.4615
Editorial Office: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang | Phone: +6282333435641 |