Dialektika Manusia dan Agama
Abstract
Eksistensi dan peran agama (Islam) mendapatkan kritik tajam, yang intinya perlu adanya pengkajian ulang terhadap dogma agama yang selama ini telah membeku, jika agama tidak ingin ditinggalkan begitu saja oleh derasnya arus modernisasi. Sesungguhnya agama itu diturunkan Tuhan ke bumi memang untuk manusia. Jadi agama lahir untuk manusia, bukan manusia lahir untuk agama. Jika manusia lahir untuk agama, maka yang paling menonjol adalah dimensi transendennya, dunia agama tempat asal ia turun, jauh dari bumi. Jika demikian, maka manusia masuk kedalam dunia Ikoholistik-teosentris, mabuk ketuhanan. Faktor yang menyebabkan manusia jauh dari pesan ideal al Quran adalah faktor pemahaman terhadap agama. Serangkaian ibadah yang dilakukan umat beragama (Islam) seperti shalat, zakat, puasa, haji, dan sejenisnya hanya berhenti pada sebatas menjalankan kewajiban (fiqh oriented) dan menjadi simbol kesalehan, sedangkan buah ibadah yang berdimensi sosial kurang nampak. Di kalangan masyarakat beragama, telah terjadi kesalahpahaman dalam memaknai dan menghayati serta mengapresiasi pesan simbolik itu. Akibatnya, agama hanya di pahami sebagai penyelamat individu dan bukan sebagai keberkahan sosial.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, M. A. (1999). Studi agama: Normatifitas atau historifitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Andito (Ed.). (1998). Atas nama agama dan wacana agama dalam dialog “bebas” konflik. Bandung: Pustaka Hidayah.
Departemen Agama Republik Indonesia. (1995). Al-Qur’an al-Karim dan terjemahannya. Jakarta: Depag RI.
Efendy, E. A. (Ed.). (1999). Dekonstruksi Islam Madzhab Ciputat (Cet. I). Bandung: Zaman.
Gellner, E. (1994). Postmodernism, reason and religion (H. Prasetyo & N. Agustina, Trans.). Bandung: Mizan. (Original work published 1992)
Hendropuspito, D. (1994). Sosiologi agama. Yogyakarta: Kanisius–BPK Gunung Mulia.
Interfidei. (1995). Dialog: Kritik dan identitas agama (Seri Dian I, Tahun I). Yogyakarta: Dian/Interfidei.
Mudhar, M. A. (1999). Pendekatan studi Islam dalam teori dan praktik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nasution, H. (1985). Islam ditinjau dari berbagai aspeknya (Jilid I). Jakarta: UI-Press.
Nata, A. (1999). Metodologi studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Shimogaki, K. (1993). Between modernity and postmodernity: The Islamic left and Dr. Hasan Hanafi’s thought: A critical reading (M. I. Azis & M. J. Maula, Trans.). Yogyakarta: LKiS.
Sofyan, M. (1999). Agama dan kekerasan dalam bingkai reformasi. Yogyakarta: Media Pressindo.
Syari’ati, A. (1982). On the sociology of Islam (Trans.). Yogyakarta: Ananda.
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v1i3.4695
Editorial Office: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang | Phone: +6282333435641 |
