Al-Qur’an sebagai Sumber Pengetahuan
Abstract
By studying the history of Prophet Muhammad SAW then it can be understood that he was a leading man in that time because it has implemented a moral revolution so as to lift the human level from the valley of moral damage to the highest level of morality. This historical approach can be gained by understanding that the Qur'an contains the most powerful force in helping human beings reach the spiritual, moral, social and intellectual heights that are central to the manifestation of the welfare of mankind and the whole of nature. To achieve the level of human morality in realizing the welfare of life is not enough just to read, interpret, and praise the Koran. More than that, the next important thing is we must observe, research, search, and explore the most powerful values in the Qur'an. The Qur'an as a source of knowledge about Islam, God, man, and nature, contains God's commands to humans in the form of the most holy values. These values become the foundation of life that requires application in the form of behavior, which its validity is not limited by time, place and certain atmosphere.
Dengan menelaah sejarah Nabi Muhammad SAW maka dapat dipahami bahwa beliau adalah orang terkemuka pada zaman itu karena telah melaksanakan revolusi moral sehingga mampu mengangkat derajat manusia dari lembah kerusakan moral ke tingkat akhlak yang paling tinggi. Pendekatan dari segi sejarah tersebut dapat diperoleh pemahaman bahwa al Quran mengandung kekuatan yang maha dahsyat dalam membantu manusia mencapai ketinggian spiritual, moral, sosial dan intelektual yang merupakan inti dalam perwujudan kesejahteraan umat manusia dan keseluruhan isi alam. Untuk mencapai tingkat akhlak manusia dalam mewujudkan kesejahteraan hidup itu tidak cukup hanya dengan membaca, menafsirkan, dan memuji al Quran. Lebih dari itu, hal penting berikutnya adalah kita wajib mengamati, meneliti, mencari, dan menggali nilai-nilai yang maha dahsyat dalam al Quran. Al Quran sebagai sumber pengetahuan tentang agama Islam, Tuhan, manusia, dan alam, mengandung perintah Allah kepada manusia dalam bentuk nilai-nilai Maha Suci. Nilai-nilai tersebut menjadi landasan hidup yang memerlukan penerapan dalam bentuk perilaku, yang keberlakuannya tidak dibatasi oleh waktu, tempat dan suasana tertentu.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ali, H.M. 1991. Metodologi Ilrnu Agama Islam. Dalam Taufik Abdullah & M. Rusli Karim (Eds.), Metodologi Penelitian Agama: Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Arifin, H. M. 1987. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bina Aksara.
Leaman, 0. 1989. Pengantar Filsafat Islam. Jakarta: Rajawali.
Muhadjir, N. 1991. Wahyu dalam Paradigma Penelitian Ilmiah Pluralisme Metodologik: Metode Kualitatif. Dalam Taufik Abdullah & M. Rusli Karim (Eds.), Metodologi Penelitian Agama: Sebuah Pengantar . Yogyakarta: Tiara Wacana.
Muntasir, M.S. 1985. Mencari Evidensi Islam: Analisa Awal Sistem Filsafat, Strategi,dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Rajawali.
Noor Syam, M. 1986. Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila. Surabaya: Usaha Nasional.
Yahya, H.K. 1993 Januari. TeknologiAl-Qur’an: Relevansi, Metodologi, dan Aplikasi. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Menyongsong Abad XXI. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v1i3.4700
Editorial Office: | Phone : +6282333435641 |