Religious Value in Nyadran Ceremony in Ngepringan Village, Sragen
Abstract
The struggle for modernity gave rise to the degradation of the value of character education. At this stage the revitalization of the value of religious local wisdom in tradition needs to be developed again. The existence of nyadran tradition in Ngepringan continues to be developed by mixing the value of local wisdom with religious values. This unique combination is a form of local wisdom against the individual culture that developed in the community, the development of modernity. This means that the community can not only uphold the cultural values of the ancestors, and also cannot adapt the tradition to conditions, and still insert religious values in it. Nyadran tradition is still played by the Ngepringan community because they are spiritual tourism and become a harmonizer political, social, economic and spiritual life. The collection of data information is through observation and interview with the Ngepringan village community. The purpose of this study is to explore religious values in the Nyadran ceremony procession. This type of research is ethnography with qualitative descriptive method. Data collection techniques use techniques, interviews, documentation, and language content. The data analysis uses interactive analysis technique. The results of this study are to reveal and describe the religious values in the ceremony procession that need to be preserved and improved by the Ngepringan village community in the face of modernity.
Pergulatan modernitas melahirkan degradasi nilai pendidikan karakter. Pada titik ini revitalisasi nilai kearifan lokal religius dalam tradisi perlu dikembangkan kembali. Eksistensi tradisi nyadran di Ngepringan terus dikembangkan dengan mencampur nilai kearifan lokal dengan nilai religius. Perpaduan yang unik ini merupakan bentuk kearifan lokal melawan budaya individualis yang berkembang di masyarakat mengikuti perkembangan modernitas. Hal ini bermakna bahwa masyarakat disana tidak hanya menjunjung nilai-nilai budaya dari para leluhur, melainkan juga mampu menyesuaikan tradisi dengan kondisi, serta masih menyisipkan nilai-nilai religius di dalamnya. Tradisi nyadran masih tetap dipertahankan oleh masyarakat Ngepringan dikarenakan nyadran sebagai wisata rohani serta menjadi penyelaras kehidupan politik, sosial, ekonomi, dan agama. Informasi data diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan masyarakat desa Ngepringan. Tujuan studi ini untuk menggali nilai religius dalam prosesi upacara nyadran. Jenis penelitian ini adalah etnografi dengan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan analisis isi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif. Hasil dari penelitian ini adalah mengungkap dan mendeskripsikan nilai religius dalam prosesi upacara nyadran yang perlu terus dilestarikan dan ditingkatkan oleh masyarakat desa Ngepringan dalam menghadapi modernitas.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abbas, Abdullah. 2017. Kesenian Ojhung dalam Tradisi Sedekah Bumi di Desa Bunbarat Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep 1960-2005. Avatara: e-Journal Pendidikan Sejarah. 5 (1): 81-90.
Abdullah, Irwan. 2002. Simbol, Makna dan Pandangan Hidup Jawa: Analisis Gunungan pada Upacara Garebeg. Yogyakarta: Balai Kajian Seajarah dan Nilai Tradisional.
Ahimsa, Heddy Shri Putra. 2006. Ketika Orang Jawa Nyeni. Yogyakarta: Galang Press.
Alifiana. Wahyu Nur. 2013. Perubahan Budaya dalam Tradisi Nyadran Di Kelurahan Ngantru Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa: UMP. 2 (1): 104-116.
Anis, Muhammad Yunus & Kundharu Saddhono. 2016. Strategi Penerjemahan Arab-Jawa sebagai Sebuah Upaya dalam Menjaga Kearifan Bahasa Lokal: Studi Kasus dalam Penerjemahan Kitab Bidayatul-Hidayah Karya Imam Al-Ghazali. Akademika. 21 (01): 36-46.
Arinda R , Ichmi Yani. 2014. Sedekah Bumi (Nyadran) Sebagai Konvensi Tradisi Jawa dan Islam Masyarakat Sraturejo Bojonegoro. Jurnal el Harakah .16 (1): 100-110.
Basir, Abdul. 2013. Nilai Pendidikan Islam dalam Budaya Tenongan Nyadran Suran Di Dusun Giyanti Wonosobo. Jurnal Kependidikan Al-Qalam 9 (1): 69-78.
Fauzi, Moch Sony. 2006. Pendidikan Islam dan Kerukunan (Sebuah Refleksi terhadap Konflik antar Pemeluk Agama di Indonesia). Jurnal el-Harakah. 8 (2): 217-227.
Fatimah, Firdauzia Nur, Edy Tri Sulistyo, & Kundharu Saddhono. 2017. Local Wisdom Values in Sayu Wiwit Folklore as The Revitalization of Behavioral Education. Karsa: Journal of Social and Islamic Culture. 25 (1): 179-199.
Humaeni, Ayatullah. 2015. Ritual, Kepercayaan Lokal dan Identitas Budaya Masyarakat Ciomas Banten. el Harakah 17 (2): 157- 18.
Jandra, Mifedwil, 2011. Pergumulan Islam dengan Budaya Lokal: Kajian atas Manuskrip Yogyakarta. Jurnal Lektur Keagamaan. 9 (1) : 1-8.
Koentjaraningrat. 2010. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Koswara, Dedi. 2017. Khasanah Sastra Sunda. Bandung: Sonagar.
Huda, Muh. Nurul; Sumarlam; & Kundharu Saddhono. 2017. Pembelajaran Menulis Cerita Rakyat dengan Bahasa Banyumas sebagai Upaya Pelestarian Kearifan Budaya Lokal. 2nd Conference on Language and Language Teaching. Solo: UNS.
Mulyasa. 2012. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.
Nashir, Haedar. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Agama & Budaya. Yogyakarta: Multi Presindo.
Rafi’i, Ahmad. 2008. Mengembangkan Islam dengan Local Wisdom (mengenal strategi kebudayaan Nahdatul Ulama). El Harakah. 10 ( 2): 135-149.
Rahyono, F.X. 2009. Kearifan Budaya Dalam Kata. Jakarta: Weda Tama Widya Sastra.
Saddhono, Kundharu. 2017. Membangun Kearifan Lokal Melalui Karya Sastra Dan Budaya Daerah [Jawa]. Prosiding Seminar Nasional Bahasa Dan Budaya ISBN: 978-602-50777-0-8. Urusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Agama Fakultas Dharma Acarya Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar.
Saddhono, Kundharu &Muhamad Yunus Anis .2016. Dialektika Islam dalam Mantra sebagai Bentuk Kearifan Lokal Budaya Jawa. Akademika. 21 (01): 84-98.
Sedyawati, Edi. 2007. Keindonesiaan Dalam Budaya. Dialog Budaya: Nasional dan Etnik Peranan Industri Budaya dan Media Massa Warisan Budaya dan Pelestarian Dinamis.Jakarta: Weda Tama Widya Sastra.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabeta.
Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v20i2.4981
Editorial Office: | Phone : +6282333435641 |