Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan: Kritik dan Tawaran Baru
Abstract
It seems that religious and religious education research activities at PTAI are still monotonous and not varied, and each study dimension is fixed only on one approach, and more around research, apologetic, and nonnative, has not yet touched on development and evaluation. Therefore, religious and religious education research in the future is expected to cross between dimensions, such as the modern development of the Islamic world with the dimension of time as well as geographical space. Thus, it would seem that the broad-cultivation dimensions of research are to be researched and developed. Therefore, scientific studies / scientific methods (including in the field of religious and religious education), are not solely conducted with research, but can also be done with development, and evaluation. Similarly, the area of religious studies can be developed in: (1) sacred texts as the source of religious teachings, (2) the Muslim community structure, and (3) the behavior of Muslim society. With the expansion of these areas of study, it is hoped that Muslim intellectuals can reflect that religions considered sacred and always approached with a normative framework (based on sacred texts), should be changed by a proportional approach to the study of the social sciences
Selama ini terkesan bahwa, kegiatan penelitian pendidikan agama dan keagamaan di PTAI masih bersifat monoton dan tidak variatif, serta pada setiap dimensi kajian hanya terpaku pada satu pendekatan, dan lebih banyak berkisar pada penelitian, apologetik, dan nonnative, belum menyentuh pada pengembangan dan evaluasi. Untuk itu, penelitian pendidikan agama dan keagamaan ke depan diharapkan dapat menyilangkan antar dimensi, misalnya perkembangan modem di dunia Islam dengan dimensi waktu sekaligus ruang geografik. Dengan demikian, akan nampak bahwa, dimensi garapan penelitian culrnp luas untuk diteliti dan dikembangkan. Sebab, pengkajian ilmiah/metode keilmuan (tennasuk dalam bidang pendidikan agama dan keagamaan), tidak semata-mata dilaku.kan dengan penelitian, tetapi juga dapat dilakukan dengan pengembangan, dan evaluasi. Demikian juga wilayah kajian penelitian keagamaan dapat dikembangkan pada: (1) teks-teks suci sebagai sumber ajaran agama, (2) tatanan masyarakat muslim, dan (3) perilaku keagaman masyarakat muslim. Dengan perluasan wilayah kajian tersebut, diharapkan kalangan cendekiawan muslim dapat melakukan refleksi bahwa agama yang dianggap sesuatu yang sacral dan selalu didekati dengan kerangka normatif (berdasar teks-teks suci), harus diubah dengan pendekatan kajian ilmu-ilmu sosial secara proporsional
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Conant, J.B. (1951 ). Science and Common Sense. New haven: Yale University Press.
Dimyati, M. (1995) Difusi Unsur Kebudayaan dan Problematika Pembelajaran Agama di Indonesia Dalam Era Teknologi lnformasi. Makalah Seminar HAB Depag RI ke 50, Tanggal 30 Desember.Malang: FT IAIN Sunan Ampel.
Glesne, C. & Peshkin, A. (1992). Becoming Qualitative Researchers. New York: Longman Publishing Group.
Madya, S. (2003). Penelitian Kebijakan: Konsep dasar dan Cara Pelaksanaan. Makalah Seminar dan Lokakarya Penelitian Kawasan Teknologi Pendidikan, tanggal 18-19 Maret . Jakarta: UNJ.
Maimun, A. (2002). Metode Studi Tokoh. Mak:alah Disampaikan pada Pelatihan Penelitian Profesional Dasen IAIN/STAIN Se Indonesia, Tanggal 13 s/d 23 Mei, di Kampus Danamon Puncak Bogor.
Mastuhu & Ridwan, M.D. (Editor). (1998). Tradisi Baru Penelitian Agama Islam, Tinjauan Antardisiplin Ilmu. Jakarta: Pusjarlit-Nuansa.
Miarso, Y.H. (2003). Penelitian Pengembangan (Developmental Research). Makalah Seminar dan Lokakarya Penelitian Kawasan Teknologi Pendidikan, tanggal 18-19 Maret, Jakarta: UNJ.
Muhaimin (2002). Filsafat Pendidikan Islam, Suatu Kajian Topologis. Disertasi Doktor, Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga.
Newman I. & Benz C.R. (1998). Research Methodology, Qualitative-Quantitative, Exploring the Interactive Continuum. Illinois: Southern Illinois University Press.
Rafiuddin, M. (1994). The Meaning and Purpose of Islamic Research, dalam Muqim, M. (Editor). Research Methodology in Islamic Perspective. New Delhi: Institute of Objective Studies.
Ritzer, G. (1996). Modern Sociological Theory. New York: Mc GrawHill International.
Soedomo, M. (1992). Aktualisasi Pengembangan Ilmu Pendidikan dalam Pembangunan Nasional, dalam Forum Penelitian, Tahun 4, Nomor 1 & 2, 63-78. Malang: IKIP.
Thowaf, S.M. (1996). Strategi Pendidikan Agama Pada Abad XX/. Makalah Diskusi FORKIP, tanggal 15 Mei Malang: FT IAIN Sunan Ampel
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v3i2.5141
Editorial Office: | Phone : +6282333435641 |