Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan: Kritik dan Tawaran Baru
Abstract
Selama ini terkesan bahwa, kegiatan penelitian pendidikan agama dan keagamaan di PTAI masih bersifat monoton dan tidak variatif, serta pada setiap dimensi kajian hanya terpaku pada satu pendekatan, dan lebih banyak berkisar pada penelitian, apologetik, dan nonnative, belum menyentuh pada pengembangan dan evaluasi. Untuk itu, penelitian pendidikan agama dan keagamaan ke depan diharapkan dapat menyilangkan antar dimensi, misalnya perkembangan modem di dunia Islam dengan dimensi waktu sekaligus ruang geografik. Dengan demikian, akan nampak bahwa, dimensi garapan penelitian culrnp luas untuk diteliti dan dikembangkan. Sebab, pengkajian ilmiah/metode keilmuan (tennasuk dalam bidang pendidikan agama dan keagamaan), tidak semata-mata dilaku.kan dengan penelitian, tetapi juga dapat dilakukan dengan pengembangan, dan evaluasi. Demikian juga wilayah kajian penelitian keagamaan dapat dikembangkan pada: (1) teks-teks suci sebagai sumber ajaran agama, (2) tatanan masyarakat muslim, dan (3) perilaku keagaman masyarakat muslim. Dengan perluasan wilayah kajian tersebut, diharapkan kalangan cendekiawan muslim dapat melakukan refleksi bahwa agama yang dianggap sesuatu yang sacral dan selalu didekati dengan kerangka normatif (berdasar teks-teks suci), harus diubah dengan pendekatan kajian ilmu-ilmu sosial secara proporsional.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Conant, J. B. (1951). Science and common sense. New Haven: Yale University Press.
Dimyati, M. (1995, December 30). Difusi unsur kebudayaan dan problematika pembelajaran agama di Indonesia dalam era teknologi informasi. Makalah Seminar HAB Depag RI ke-50, Malang: FT IAIN Sunan Ampel.
Glesne, C., & Peshkin, A. (1992). Becoming qualitative researchers. New York: Longman Publishing Group.
Madya, S. (2003, March 18–19). Penelitian kebijakan: Konsep dasar dan cara pelaksanaan. Makalah Seminar dan Lokakarya Penelitian Kawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta: UNJ.
Maimun, A. (2002, May 13–23). Metode studi tokoh. Makalah Pelatihan Penelitian Profesional Dosen IAIN/STAIN Se-Indonesia. Kampus Danamon, Puncak Bogor.
Mastuhu, & Ridwan, M. D. (Eds.). (1998). Tradisi baru penelitian agama Islam: Tinjauan antardisiplin ilmu. Jakarta: Pusjarlit-Nuansa.
Miarso, Y. H. (2003, March 18–19). Penelitian pengembangan (Developmental research). Makalah Seminar dan Lokakarya Penelitian Kawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta: UNJ.
Muhaimin. (2002). Filsafat pendidikan Islam: Suatu kajian topologis [Disertasi doktor, IAIN Sunan Kalijaga]. Tidak diterbitkan.
Newman, I., & Benz, C. R. (1998). Research methodology: Qualitative-quantitative, exploring the interactive continuum. Illinois: Southern Illinois University Press.
Rafiuddin, M. (1994). The meaning and purpose of Islamic research. In M. Muqim (Ed.), Research methodology in Islamic perspective. New Delhi: Institute of Objective Studies.
Ritzer, G. (1996). Modern sociological theory. New York: McGraw-Hill International.
Soedomo, M. (1992). Aktualisasi pengembangan ilmu pendidikan dalam pembangunan nasional. Forum Penelitian, 4(1 & 2), 63–78. Malang: IKIP.
Thowaf, S. M. (1996, May 15). Strategi pendidikan agama pada abad XXI. Makalah Diskusi FORKIP, Malang: FT IAIN Sunan Ampel
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v3i2.5141
Editorial Office: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang | Phone: +6282333435641 |