Mutualisme Sistemik antara Guru, Siswa dan Kurikulum di Sekolah Menengah

Thaharuddin Thaharuddin

Abstract


Students, teachers and curriculum often get the spotlight in education. Unruh dam Alexander sees that educational innovation often targets the improvement of the three elements. Students experience social dynamics and psychology, which contextually affects how to educate the real child. Teachers as facilitators of learning in schools must improve the professional skills continuously which means contextually how to do learning in accordance with the needs and development of students. Likewise the curriculum as a set of references in the implementation of education should reflect the needs of students with all its complexities in social life, science and technology.

 

Siswa, guru dan kurikulum sering mendapat sorotan dalam dunia pendidikan. Unruh dam Alexander melihat bahwa inovasi pendidikan sering memberikan sasaran pada perbaikan ketiga unsur tersebut. Siswa mengalami dinamika sosial dan psikologi, yang secara kontekstual akan mempengaruhi bagaimana mendidik anak yang sebenarnya. Guru sebagai fasilitator pembelajaran di sekolah harus meningkatkan kemampuan profesional secara terus-menerus yang artinya secara kontekstual bagaimana melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan siswa. Demikian juga kurikulum sebagai seperangkat acuan dalam pelaksanaan pendidikan harus mencerminkan kebutuhan siswa dengan segala kompleksitanya dalam kehidupan sosial, ilmu pengetahuan dan teknologi.


Keywords


curriculum; systemic mutualism

Full Text:

PDF

References


Bacharah, S. B. (Editor). 1990, Education Reform: Making Sense Of It All: NY. Allyn & Bacon.

Beeby, C.E. 1979. Pendidikan di Indonesia; Penilaian dan Perencanaan

Jakarta. LP3ES.

Boediono & Yulaellawati, 1999. Penyusunan Kurikulm Berbisis Kemampuan Dasar, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. No.20 Tahun ke-5, Desember.

Diknas. 2002. Sistem Pendidikan Tenaga Kependidikan 2J(STPK-21) : Jakarta

Jalal. F. dan Supriadi (editor). 2001. Reformasi Pendidikan Dalam Era Otonomi Daerah: Jakarta.Depdiknas-Bappenas-Adicita karya

Jamil, Ibrahim. 1999. Perspektif Tranparansi Global Dalam Kurikulum : Diknas Jur. Pendidikan dan Kebudayaan. No. 19. Tahun ke-5, Oktober

Husen, T. 1979. The School In Question : New York Oxford University Press

Lurry,L .L dan Alberty, J.E. 1957. Developing The Core Program: New York The Mcmillan Company

Mantja . W . 1998. Manajemen Pembinaan P.rofesional Guru Berwawasan Pengembangan SDM; Suatu Kajian Konseptual Historis(Pidato Pengukuhan Guru Besar: Universitas Negeri Malang

Michael. G. Fullan, 1993. The New Meaning Of educational Change: New York.Teacher College Press

Murgatroyd. S. dan Morgan. C. 1992. Total Quality Management and School : NY The Open University

Unruh, G.G. & Alexender, W.M. 1970. Innovation in Secondary Education: New York Winstin Inc

Rohlen, Thomas, D. 1983. Japan High School :Universty of California

Suyanto. 200 I. Guru Yang Profesional dan Efektif. Kompas/16/02/200 I.

Suryadi, Ace. 2001. Menyoal Profesi Guru: Kompas/9/03/200 I

Soedjiarto. Menuju Pendidikan Yang Relevan dan Bermutu. Jakarta: Balai Pustaka

Tilaar, H.R. 1995. 50 tahun Pembangunan Pendidikan Nasional 1945-1995; Suatu Analisis Kebijakan. Grasindo. Jakarta

UUSPN. No. 2. tahun 1989. 1992. Sinar Grafika. Jakarta

PP. No. 29. Tahun 1990 Tentang Pendidikan Menengah. 1992. Sinar Grafika. Jakarta

Depdiknas. 1990. Menyongsong Penyusunan Kurikulum SMU: Jakarta.

Dikdasmen.

Zias, S. Robert. 1976. Curriculum Priciples and Foundation: New York. Harper and Row, Publisher




DOI: https://doi.org/10.18860/el.v5i1.5149

Editorial Office:
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Jalan Gajayana No.50, Malang, Indonesia 65144
This work is licensed under a CC-BY-NC-SA.
el Harakah, ISSN : 1858-4357 | e-ISSN : 2356-1734
Phone : +6282333435641
Fax : (0341) 572533
Email : elharakah@uin-malang.ac.id
elharakahjurnal@gmail.com
Website : http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/infopub
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang