Sorong Serah Aji Krama Tradition of Lombok Sasak Marriage to Revive Islamic Culture

Ahyar Ahyar, Subhan Abdullah

Abstract


Sorong serah aji krama is a tradition of Lombok Sasak tribe community and as a symbol of appreciation in the marriage process of the Sasak tribe community. The symbol of this award is marked by the presence of aji krama. It does not merely have the symbolic meaning of the prospective groom to the bride but implied the symbolic meta meaning. That is, there is a profound meaning of the process of sorong serah aji krama that must be understood, internalized, and implemented in the marriage life of the prospective couple. To that end, this study wants to find the symbolic meta meaning of the tradition of sorong serah aji krama of the Sasak tribe community. This research used descriptive qualitative research. The result shows that the tradition of sorong serah aji krama is not only interpreted as mere preservation of a symbolic material tradition, namely the giving of dowry but also as a meta symbolic of the self-esteem as a human being in the life of the household. The Sasak tribe community views this tradition as the honor and respect of the groom to the bride.


Tradisi sorong serah aji krama merupakan tradisi masyarakat suku Sasak Lombok dan sebagai simbol penghargaan dalam proses perkawinan masyarakat suku Sasak. Simbol penghargaan ini ditandai dengan adanya aji krama. Aji krama tidak semata-mata memiliki makna simbolik dari calon mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan melainkan tersirat makna meta simbolik. Yakni, ada makna yang mendalam atas proses sorong serah aji krama yang harus dipahami, diinternalisasikan, dan dilaksanakan dalam kehidupan berumah tangga calon mempelai. Untuk itu, penelitian ini ingin menemukan makna meta simbolik tradisi sorong serah aji krama pada masyarakat suku Sasak. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa tradisi sorong serah aji krama tidak hanya dimaknai sekedar mempertahankan tradisi yang bersifat material simbolik, yakni pemberian maskawin semata, melainkan dimaknai sebagai meta sombolik akan harga diri sebagai manusia dalam menjalankan kehidupan rumah tangga. Masyarakat suku Sasak memandang tradisi ini sebagai penghargaan dan penghormatan calon mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan.


Keywords


marriage tradition; Sasak tribe; sorong serah aji krama

Full Text:

PDF

References


Alisyahbana, S. Takdir, 1986. Antropologi Baru. Jakarta: Rineka Cipta.

Garna, Judistira K. 1996. Ilmu-ilmu Sosial; Dasar, Konsep, Posisi. Bandung: Program Pascasarjana Unpad.

Geertz, Clifford. 2014. Agama Jawa: Abangan, Santri, Priyayi dalam Kebudayaan Jawa. Depok: Komunitas Bambu.

Graib, I. 1992. Teori-teori Sosial Modern; dari Parsons sampai Habermas, terj. Paul S. Baut, T. Effendi, cet. II. Jakarta: Rajawali Pers.

Kadir, Nasriah & Maf’ul, Muh. Arsyad. 2014. Adat Perkawinan Masyarakat Bugis dalam Perspektif Uu No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan di Desa Doping Kecamatan Penrang Kabupaten Wajo. Jurnal Tomalebbi -Jurnal Pemikiran, Penelitian Hukum dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).Volume 1, Nomor 3, Desember 2014.h.55-70 https://ojs.unm.ac.id/tomalebbi/article/view/1665

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Maknun, Moch. Lukluil. 2013. Tradisi Pernikahan Islam Tradisi Pernikahan Islam Jawa. Jurnal Ibda’. P3M STAIN Purwokerto, Vol. 11, No. 1. Januari 2013. h.119-130. http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/ibda/article/view/73/47

Miles, Matthew B., & Huberman, A. Michael. 1984. Qualitatif Data Analysis. London: Sage Publication Ltd.

Nirmala, A. Z. 2015. Pelaksanaan Akibat Hukum Perkawinan Menak dengan Jajar Karang pada Masyarakat Suku Sasak (Studi di Desa Rarang, Kecamatan Terara, Lombok Timur). Jurnal Hukum (Student Journal) Universitas Brawijaya. 1-20.

Noorthaibah. 2012. Reflelsi Budaya Muslim Pada Adat Perkawinan Budaya Banjar Di Kota Samarinda. Jurnal Fenomena Vol. IV No. 1, 2012. h.17-30

Ratmaja, L. 2012. Belajar Jadi Pembayun. Mataram: KSU “Primaguna” dan Pusat Studi dan Kajian Budaya.

Rodin, Rhoni. 2013. “Tradisi Tahlilan dan Yasinan” Jurnal Ibda’. P3M STAIN Purwokerto, Vol. 11, No. 1. Januari 2013. h.76-87 http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/ibda/article/view/69

Sadarudin, dkk,. 2008. Ngiring Berajah Jari Pembayun. Gerung: Dinas Dikpora Lobar.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhardi, dkk,. 2010. Upacara Daur Hidup Suku Sasak. Mataram: Pustaka Widya.

Suharsono. 1996. Fungsi Upacara Bagi Masyarakatnya Pendukungnya Pada Masa Kini. Jakarta:Depdikbud.

Sztompka, Piotr. 2007. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media Grup.

Tim Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Van Peursen, C.A. 1988. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisisus.

Wiranata, I Gede A.B. 2002. Antropologi Budaya. Citra Aditya Bakti: Bandung.

Wirasandi. 2016. Sorong Serah (Studi Analitik Perubahan Kepatuhan Budaya) Jurnal Ilmiah Rinjani, 13(1), 12-25




DOI: https://doi.org/10.18860/el.v21i2.6961

Editorial Office:
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Jalan Gajayana No.50, Malang, Indonesia 65144
This work is licensed under a CC-BY-NC-SA.
el Harakah, ISSN : 1858-4357 | e-ISSN : 2356-1734
Phone : +6282333435641
Fax : (0341) 572533
Email : elharakah@uin-malang.ac.id
elharakahjurnal@gmail.com
Website : http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/infopub
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang