The Meaning of Rebbe Ritual as An Interpretation of Shadaqah Jariyah in Probolinggo
Abstract
Masyarakat Desa Lemah Kembar memiliki suatu bentuk kearifan lokal yang dilestarikan dalam membina hubungan tidak hanya dengan orang yang hidup, tetapi juga dengan orang yang telah meninggal melalui shadaqah jariyah. Salah satu bentuk kearifan budaya tersebut diantaranya adalah ritual Rebbe yang merupakan salah satu tradisi lokal masyarakat Probolinggo yang dipandang sebagai sedekah dari keluarga yang masih hidup kepada sanak kerabat yang sudah meninggal. Kajian ini menitikberatkan pada eksplorasi masyarakat dan konstruksi sosial historis ritual Rebbe dalam menginterpretasikan makna shadaqah jariyah pada masyarakat Desa Lemah Kembar, kecamatan Sumberasih, kabupaten Probolinggo. Adapun hasil penelitian ini adalah bahwa konstruksi sosial historis ritual Rebbe berangkat dari perbedaan pemahaman masyarakat tentang Shadaqah Jariyah yang bisa dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kaum awam yang meyakini akan sampainya hadiah pahala kepada orang yang meninggal, kaum santri yang menjalankan tradisi namun memaknainya secara berbeda, dan kaum santri yang menolak sama sekali untuk melaksanakan tradisi tersebut lantaran ritualnya dianggap bertentangan dengan ajaran Islam.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahmadi, D. (2008). Interaksi simbolik: Suatu pengantar. Jurnal Mediator, 9(2). https://doi.org/10.29313/mediator.v9i2
al-Zuhaili, W. (1997). Al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu (Cet. IV, Juz. 2). Damascus: Dar al-Fikr.
Anies, M. M. (2009). Tahlil dan kenduri: Tradisi santri dan kiai. Yogyakarta: Pustaka Pesantren.
Basri, M. H. (2011). Ritual Ya Qowiyu: Pergulatan makna modernitas, agama, budaya lokal dan kapitalisme. El-Harakah, 11(2), 99–104. https://doi.org/10.18860/el.v0i0.426
Berger, P., & Luckmann, T. (2016). The social construction of reality. In Social theory re-wired: New connections to classical and contemporary perspectives (2nd ed., pp. 110–122). https://doi.org/10.4324/9781315775357
Budiyono, H. (2001). Simbolisme dalam budaya Jawa. Jakarta: Prasetya Widya Pratama.
Darori, A. (2002). Islam dan kebudayaan Jawa. Yogyakarta: Gama Media.
Faizal, A. (2014). Makna simbolik dari tradisi sajen among-among dalam memperingati kematian (Studi pada masyarakat Desa Lamongrejo, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan). Surabaya: UIN Sunan Ampel.
Fitri, A. Z. (2012). Pola interaksi harmonis antara mitos, sakral, dan kearifan lokal masyarakat Pasuruan. El-Harakah, 14(1), 1–17. https://doi.org/10.18860/el.v0i0.2198
Gellner, D. N. (2002). Pendekatan antropologis. Dalam Peter Conolly (Ed.), Aneka pendekatan studi Islam. Yogyakarta: LKiS.
Hidayatulloh, F. S. (2013). Sedekah bumi Dusun Cisampih Cilacap. El-Harakah, 15(1), 1. https://doi.org/10.18860/el.v15i1.2669
Ilahi, M. T. (2017). Kearifan ritual jodangan dalam tradisi Islam Nusantara di Goa Cerme. IBDA`: Jurnal Kajian Islam dan Budaya, 15(1), 42–58. https://doi.org/10.24090/ibda.v15i1
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2002).
Karman. (2015). Konstruksi realitas sosial sebagai gerakan pemikiran (Sebuah telaah teoretis terhadap konstruksi realitas Peter L. Berger). Jakarta: Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Badan Litbang SDM Kemenkominfo.
Kuntowijoyo. (2003). Budaya dan masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Manuaba, I. B. P. (2008). Memahami teori konstruksi sosial. Jurnal Masyarakat Kebudayaan dan Politik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, 21(3), 221–230.
Muhaimin. (2012). Studi Islam dalam ragam dimensi dan pendekatan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Mulyadi, A. (2018). Memaknai praktik tradisi ritual masyarakat Muslim Sumenep. Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 1(2), 124–135. https://doi.org/10.14710/endogami.1.2.124-135
Na’im, M. A. (2017). Hoaks sebagai konstruksi sosial untuk kepentingan politik praktis dalam Pilgub DKI Jakarta. Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam, 8(2), 361–370. https://doi.org/10.30739/darussalam.v8i2.107
Nurlaili, S. (2009). Dimensi metafisik tradisi Grebeg Maulud Keraton Kasunanan Surakarta. Kudus: Maseifa Jendela Ilmu.
Rose, M. (2010). Hegemoni elit dalam ritus agama lokal: Studi keberagamaan masyarakat Bugis Bone Sulawesi Selatan. El-Harakah, 12(2), 98–119. https://doi.org/10.18860/el.v0i0.446
Syukri, A. (2011). Amalan menghadiahkan pahala kepada mayit dalam perspektif fiqh muqaran (Studi komparatif antara pendapat ulama mazhab yang mendukung dan menolaknya). Riau: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim.
Wardana, I. B. K. (2018). Konsep sedekah menurut Yusuf Mansur. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Zainuddin. (2013). Teori konstruksi sosial. Malang: Tabloid Gema, UIN Maulana Malik Ibrahim.
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v22i1.8213
Editorial Office: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang | Phone: +6282333435641 |