Pamali Culture of Polewali Community in West Sulawesi and Appreciation of Islamic Jurisprudence

Anwar Sadat, Muhammad Yusuf

Abstract


The article explores the values of the local wisdom (‘urf) of the West Sulawesi Polewali community and an appreciation of Islamic law towards it. This research used a qualitative approach. Data collection was done through triangulation techniques that were intended to obtain more complete data. Data were analyzed with content analysis techniques and semiotics analysis approach. Content analysis can provide closer philosophical meaning of the phrase. While the semiotics approach can help to understand the meaning of the symbolic expressions of Pamali. The phrases in Pamali contain very deep and philosophical meanings. This research showed that Pamali has a depth of meaning so that a symbolic and contextual analysis approaches can give exact meaning of Pamali expression. Thus, the local wisdom in muamalat can be considered in formulating Islamic law that applies to the Mandar community in general and the Polewali community in particular. Local wisdom in the Polewali community can be used as a consideration in the formulation of Islamic law and development policies in Polewali.


Artikel ini mengupas tentang nilai-nilai kearifan local (‘urf) masyarakat Polewali Sulawesi Barat dan apresiasi hukum Islam terhadapnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik triangulasi yang bertujuan untuk memperoleh data yang lebih lengkap. Data dianalisis dengan teknik analisis isi dan pendekatan analisis semiotika. Hal itu karena pesan di dalam Pamali menggunakan bahasa simbolik untuk tujuan tertentu. Analisis isi dapat lebih mendekatkan pada makna filosofis dari ungkapan. Sedangkan pendekatan semiotika dapat membantu untuk memahami makna ungkapan simbolik Pamali. Ungkapan pada Pamali mengandung makna yang sangat dalam dan filosofis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pamali memiliki makna yang dalam sehingga hanya dengan pendekatan analisis simbolik dan kontekstual dapat menempatkan makna ungkapan Pamali secara tepat. Dengan demikian, kearifan lokal dalam muamalat itu dapat menjadi pertimbangan dalam merumuskan hukum Islam yang berlaku bagi masyarakat Mandar umumnya dan masyarakat Polewali pada khususnya. Kearifan lokal pada masyarakat Polewali memungkinkan untuk dijadikan pertimbangan dalam perumusan hukum Islam dan kebijakan pembangunan di Polewali.

Keywords


content analysis; Islamic law; local wisdom; Pamali; semiotics

Full Text:

PDF

References


Abdullah, I. (2002). Simbol, makna, dan pandangan hidup Jawa: Analisis gunungan pada upacara grebeg. Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional.

Abdullah, I. (2008). Agama dan kearifan lokal dalam tantangan global. Pustaka Pelajar.

Abidin, Z. (2010). Corak pemikiran dan metode ijtihad Ibn Taymiyya. Millah: Jurnal Studi Agama, 10(1), 31–53.

Ahmad, R. (2008). Metode pentarjihan maslahah dan mafsadah dalam hukum Islam semasa. Jurnal Syariah, 16(1), 107–143.

Aibak, K. (2009). Al-Mashlahah al-Mursalah sebagai penalaran istishlahi dalam upaya penerapan maqashid asy-syari’ah. Jurnal Ahkam, 11(1).

Akbar, A. (2012). Metode ijtihad Yusuf Al-Qardhawi dalam Fatawa Mu’ashirah. Jurnal Ushuluddin, 18(1), 1–20.

Ali, M. D. (2011). Hukum Islam: Pengantar ilmu hukum dan ilmu hukum Islam Indonesia. Grafindo Persada.

Ali, Z. (2008). Hukum Islam: Pengantar ilmu hukum Islam di Indonesia. Sinar Grafika.

Ali, Z. (1998). Islam tekstual dan kontekstual: Suatu kajian akidah, syariah dan akhlak. Yayasan Al-Ahkam.

Al-Syâtibî. (n.d.). Al-Muwafaqât fi Ushûl al-Syari’ah (Jilid II). Al-Qahirah: Musthafâ Muhammad.

Arifin, M., & Hambali, K. B. M. (2016). Islam dan akulturasi budaya lokal di Aceh (Studi terhadap ritual Rah Ulei di kuburan dalam masyarakat Pide Aceh). Jurnal Ilmiah Islam Futura, 15(2), 251–257.

Arikunto, S. (1989). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktek. Renika Cipta.

Atkinson, R. C., Barhana, R., & Hilgard, E. R. (1991). Pengantar psikologi (N. Taufiq & R. Barhana, Trans.). Erlangga.

At-Thufi, N. (1972). Syarh Arba’in an-Nawawiyyah. Dar al-Qalam.

Budiono, A. (2015). Penafsiran Al-Qur'an melalui pendekatan semiotika dan antropologi: Telaah pemikiran Muhammad Arkoun. Miyah, 11(2), 281–306.

Daniah. (2016). Kearifan lokal sebagai basis pendidikan karakter. Pusat Jurnal UIN Ar-Raniry, 1(2), 2.

Djamil, F. (2017). Mencari format hukum Islam yang progresif berkearifan lokal: Pendekatan sosio-cultural dan maqashid al-syari’ah. Jurnal Kordinat, 16(1), 1–14.

Efendi, S. (n.d.). Usul Fiqh. In T. Abdullah et al. (Eds.), Ensiklopedi Tematis Dunia Islam I. Lektur Ben Van Hacoe.

Gibson, A. A. (1985). Group communication, discussion process and application. UI Press.

Haba, J. (2007). Revitalisasi kearifan lokal: Studi resolusi konflik di Kalimantan Barat, Maluku dan Poso. ICIP & European Commission.

Halim, F. (2010). Hubungan antara maqâsid al-syarî’ah dengan beberapa metode penetapan hukum (qiyâs dan sadd/fath al-zari’ah). Hunafa: Jurnal Studia Islamika, 7(2), 121–134.

Hanurawan, F. (2010). Psikologi sosial: Suatu pengantar. Remaja Rosdakarya.

Harisudin, M. N. (2016). ‘Urf sebagai sumber hukum Islam (fiqh) Nusantara. Al-Fikr, 20(1), 66–86.

Haroen, N. (1997). Ushul Fiqh 1. Logos.

Has, A. W. (2013). Ijtihad sebagai alat pemecahan masalah umat Islam. Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 8(1), 89–112.

Hastianah. (n.d.). Ungkapan Kasipalli dalam bahasa Makassar: Suatu kajian semantik. Jurnal Bahasa, Balai Bahasa Ujungpandang.

Hosen, I. (1985). Beberapa catatan tentang reaktualisasi hukum Islam. In M. W. Nafis (Ed.), Kontekstualisasi ajaran Islam. Paramadina.

Irfan, A. (2017). Local wisdom dalam pemikiran Kyai Sholeh Darat: Telaah terhadap kitab Fiqh Majmu’at al-Shari’ah al-Kafiyah li al-Awam karya Kiai Sholeh Darat. Jurnal Ulul Albab: Jurnal Studi dan Penelitian Hukum Islam, 1(1), 88–109.

Keraf, G. (2010). Linguistik bandingan historis. Gramedia.

Khallaf, A. W. (1996). Kaidah-kaidah hukum Islam. Raja Grafindo Persada.

Kodir, A. A. (2016). Sejarah bid’ah: Ashhab al-hadith dan dominasi wacana Islam autentik pada tiga abad pertama Hijriyah. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya, 1(2), 211–226.

Krippendorff, K. (1991). Content analysis: An introduction to its methodology (F. Wajdi, Trans.). Rajawali.

Krippendorff, K. (1991). Content analysis: An introduction on its methodology. SAGE Publications.

Kriyantono, R., & Sa’diyah, H. (2018). Kearifan lokal dan strategi komunikasi public relations di BUMN dan perusahaan swasta. Jurnal Ilmu Komunikasi, 15(2), 171–188.

Lincoln, Y. S., & Guba, E. G. (1985). Naturalistic inquiry. SAGE.

Listyana, R., & Hartono, Y. (2015). Persepsi dan sikap masyarakat terhadap penanggalan Jawa dalam penentuan waktu pernikahan: Studi kasus Desa Jonggrang Kecamatan Barat Kabupaten Magetan tahun 2013. Jurnal Agastya, 5(1), 118–138.

Mahmussami, S. (1981). Filsafat el-Tasyri fi al-Islam (A. Sadjono, Trans.). Al-Ma’arif.

Mead, G. H. (1989). In Giddens, A. Sociology. Polity Press.

Nuroniyah, W. (2014). Tradisi pesantren dan kontribusi nilai kearifan lokal di Pondok Pesantren Nurul Huda Munjul Astanajapura Cirebon. Holistik, 15(2), 393–416. https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/holistik/article/view/335

Pettalongi, S. S. (2012). Local wisdom dan penetapan hukum Islam di Indonesia. Jurnal Tsaqafah, 8(2), 231–232. https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v8i2.17

Ramadan, T. (2002). Teologi dialog Islam-Barat. Mizan.

Sarwono, S. W. (2010). Pengantar psikologi umum. Rajawali Press.

Seale, C. (2003). Quality in qualitative research. In Y. S. Lincoln & N. K. Denzin (Eds.), Turning points in qualitative research: Tying knots in a handkerchief. Altamira.

Suparji. (2019). Eksistensi hukum Islam dan kearifan lokal. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora, 5(1), 21–28. https://doi.org/10.36722/sh.v5i1.327

Sya’bani, A. (2016). Maqasid al-Syari’ah sebagai metode ijtihad. El-Hikam, 8(1), 127–142. https://core.ac.uk/download/pdf/229127521.pdf

Syadzali, M. (1999). Islam dan tata negara. UI Press.

Thalib, S. (1985). Receptio a contrairo: Hubungan hukum adat dengan hukum Islam. Bina Aksara.

Thohari, A. (2013). Epistemologi fikih lingkungan: Revitalisasi konsep masalahah. Az Zarqa’: Jurnal Hukum Bisnis Islam, 5(2), 145–161.

Walgito, B. (2003). Pengantar psikologi umum. Andi Offset.

Yafie, H. A. (2004). Prospek penegakan syariat Islam di Indonesia. LP4M Press.

Yubsir. (2013). Maqâshid al-Syarî‘ah sebagai metode interpretasi teks hukum: Telaah filsafat hukum Islam. Al-‘Adalah, 11(2), 241–248.

Yusuf, M., & Wekke, I. S. (2012). Menelusuri historisitas pembentukan hukum Islam: Menggagas yurisprudensi Islam Indonesia. Jurnal Tsaqafah, 8(2), 370–375.

Yusuf, M., & Wekke, I. S. (2017). Korupsi dari perspektif Alquran dan kearifan lokal: Penyebab, dampak, dan solusinya. International Conference on Environmental Awareness for Sustainable Development, STIE Enam-Enam Kendari & Masika ICMI Kendari, 25–26 April 2017.

Yusuf, M., & Wekke, I. S. (2018). Inheritance and gender equality. Journal of Justice Islamica: Jurnal Kajian Hukum Islam dan Sosial, 15(1), 1–12.

Yusuf, M. (2013). Bias gender dalam kewarisan menurut ulama Bugis. Jurnal al-Ulum, 13(2), 321–344.

Yusuf, M. (2013). Pendekatan al-Maslahah al-Mursalah dalam fatwa MUI tentang pernikahan beda agama. Ahkam: Jurnal Ilmu Syariah, 13(1), 99–108.

Yusuf, M. (2013). Relevansi nilai-nilai budaya Bugis dan pemikiran ulama Bugis: Studi atas pemikirannya dalam tafsir berbahasa Bugis karya MUI Sulsel. El-Harakah: Jurnal Budaya Islam, 15(2), 199–216.

Zamili, M. (2015). Menghindar dari bias: Praktik triangulasi dan kesahihan riset kualitatif. Jurnal Lisan, 7(2), 289.




DOI: https://doi.org/10.18860/eh.v22i2.9372

Editorial Office: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Jalan Gajayana No.50, Malang, Indonesia 65144
This work is licensed under a CC-BY-NC-SA.
ISSN: 1858-4357 | e-ISSN: 2356-1734
Phone: +6282333435641
Fax: (0341) 572533
Email: elharakah@uin-malang.ac.id 
elharakahjurnal@gmail.com
Website: http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/infopub
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang