المعجم العربي: القاموس المحيط وصفه ونشأته وتطوّره
Abstract
Sejak abad 8 H kamus muhit merupakan salah satu kamus pilar dan paling populer. Kamus ini sering digunakan sebagai rujukan utama oleh para ahli bahasa, ahli tafsir, ahli hadits, ahli fiqih dan juga para pujangga sastra Arab. Lihat dalam teks Arab klasik maupun teks Arab kontemporer yang terangkai dalam maktabah syamilah, bahwa penggunaan kamus muhit sangat dominan sebagai rujukan dalam menjelaskan makna kata-kata dari pada kamus lain. Ini menunjukan bahwa kamus muhit merupakan salah satu khazanah warisan abad pertengahan yang masih urgen dan sustainable digunakan sampai era modern saat ini. Kamus muhit merupakan karya Fairuz Abadi tahun 729 – 816 H (1308-1395 M) yang muncul setelah wafatnya ibnu mandlur pemilik kamus lisan al-Arab. Kamus ini menggunakan model qofiyah yaitu melakukan pencarian huruf dasar atau akar kata lalu di urutkan dari belakang, dengan melihat huruf akhir dalam akar kata tersebut kemudian kembali ke huruf awal. Model penyusunan seperti ini bisa di temukan pada kamus al-Shihah karya al-Jauhary, Taaj al-`Arus karya al-Zubaidy, al-Bughyah karya al-Suyuthy, dan kamus lisan al-Arab karya ibnu mandlur.
Sayang, kamus muhit ini kurang populer di kalangan pelajar Indonesia. Di antara alasannya adalah karena penyusunannya model qofiyah, dan ditulis dengan menggunakan satu bahasa. Mereka lebih memilih menggunakan model kamus modern (al-ma`ajim al-`ashriyah) dengan penulisan dwibahasa atau lebih, cara penggunaannya biasanya dilakukan dengan pencarian akar kata lalu di urutkan dari depan ke belakang yaitu dari huruf awal, kedua dan ketiga sesuai abjad alphabet. Seperti al-Maurid karya Said al-Khaury, al-Munjid karya Ma’luf dan al-Munawwir karya Ahmad Warson Munawwir Krapyak Jogjakarta.
Sayang, kamus muhit ini kurang populer di kalangan pelajar Indonesia. Di antara alasannya adalah karena penyusunannya model qofiyah, dan ditulis dengan menggunakan satu bahasa. Mereka lebih memilih menggunakan model kamus modern (al-ma`ajim al-`ashriyah) dengan penulisan dwibahasa atau lebih, cara penggunaannya biasanya dilakukan dengan pencarian akar kata lalu di urutkan dari depan ke belakang yaitu dari huruf awal, kedua dan ketiga sesuai abjad alphabet. Seperti al-Maurid karya Said al-Khaury, al-Munjid karya Ma’luf dan al-Munawwir karya Ahmad Warson Munawwir Krapyak Jogjakarta.
Keywords
kamus; bahasa arab; al muhit
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Alamat Redaksi:
Gedung PPs UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Jl. Gajajayana No 50 Malang
Telp. dan Fax. (0341) 577033
email:jurnal_lisaniyat@yahoo.com
ISSN: 2086-5422