Pelaksanaan Adat Margondang pada Pesta Pernikahan: Pergumulan antara Nilai Luhur Budaya dan Tuntutan Prakmatis/The Implementation of Margondang Customs at Weddings: The Struggle between Cultural Noble Values and Practical Demands

Ali Hamzah, Yasni Efyanti, Mhd. Rasidin

Abstract


Abstract:

The custom of margondang is commonly carried out in traditional marriages of the South Tapanuli people. Margondang is a ceremony that has noble cultural values. However, the current implementation is inserted with things that erode these cultural values. This study aims to describe the cultural values of the margondang custom and to analyze the law of the implementation of the margondang custom at the wedding ceremony of the people of South Tapanuli. Doctrinal law research with a sociological approach. The results showed that the margondang custom is a means of transforming moral messages such as procedures for forming a happy family in the world and endings. The implementation of the margondang custom in South Tapanuli is not prohibited in the texts or the opinions of the scholars. Based on this provision, the jumhur ulama allows the implementation of traditional wedding ceremonies that are clean from the elements of immorality.

Keywords: margondang; music; Islamic law.

Abstrak:

Adat margondang lazim dilaksanakan dalam perkawinan adat masyarakat Tapanuli Selatan. Margondang merupakan upacara yang memiliki nilai budaya luhur. Namun, pelaksanaannya saat ini disisipi dengan hal-hal yang menggerus nilai-nilai budaya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai budaya adat margondang dan menganalisis hukum pelaksanaan adat margondang pada pesta pernikahan masyarakat Tapanuli Selatan. Penelitian hukum doctrinal dengan pendekatan sosiologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adat margondang merupakan sarana transformasi pesan moral seperti tata cara membentuk keluarga bahagia di dunia dan akhiran. Pelaksanaan adat margondang di Tapanuli Selatan tidak terdapat larangan dalam nash maupun pendapat para ulama. Berdasakan ketentuan ini jumhur ulama memperbolehkan pelaksanaan upacara adat perkawinan yang bersih dari unsur kemaksiatan atau kemunkaran.

Kata Kunci: margondang; musik; hukum Islam.


References


Abdullah, Soerjono Soekanto dan Mustafa, 1987, Sosiologi Hukum dalam Mayarakat, Jakarta: Rajawali.

Al-Qurtubi, t.t, Tafsir al-Qurtubi, Juz XVII, Beirut: Dar al-Fikr,tth.

Al-Albani, t.t, Syaikh Nashiruddin Dha’if al-Adab al-Mufrad, t.k., t.p.

Al-Kahlani, Muhammad Ismail, 1926, Subul al-Salam, Jilid 3, Kairo: Maktabah Dahlan.

Chitticik, Wiliam C., 2002, Tasawuf di Mata Kaum Sufi, (Penerjemah) Zainul Am, Bandung: Anggota IKAPI.

Depdikbud RI., 1984, Arti Lambang dan Tata Rias Pengantin, Medan, tp.

Depdikbud, 1984, Arti dan Lambang dan Fungsi Tata Rias Pengantin, Medan: tp.

Harahap, Nursapia, 2014, Penelitian Kepustakaan, Jurnal Iqra. Vol. 8 No.1.

Harahap, Basyiral Hamidy, 1987 Orientasi Nilai-Nilai Budaya Batak, Jakarta: Sanggar Willem Iskandar.

GoBatak, Sekilas Tentang Huta Batak, (Online), (http://www.gobatak.com/, diakses 28 Januari 2019).

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), (Online), (https://kbbi.kemdikbud.go.id/, diakses 29 Januari 2109).

Kasir, Ibn, t.t, Tafsir Ibn Kas|ir, Jilid IV, Beirut: Dar al-Fikr.

Kasir, Ibn, Tafsir Ibn Kasir, CD Maktabah Ibn Taymiyah wa Ibn Qayyim wa Ibn al-Jauzy 12660 MB, al-Mashah al-Matahah.

M, Baginda Marakub, 1969, Jopniroha Pardomuan, Padang Sidempuan: Pustaka Timur.

Mamudji, Soerjono Soekanto dan Sri, 1995, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta, Cet. ke-4.

Moleong, Lexy J., 1995, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya.

Omar, M.Toha Yahya, 1984 Hukum Seni Musik, Seni Suara dan Seni Tari dalam Islam, Jakarta: Wijaya.

Pane, Siti Maryam, 2017, “Tradisi Mangupa dalam Pesta Margondang pada Suku Batak Angkola Jae (Tinjauan Historis Antropologis)”, Paidagogeo, Vol. 2, No. 1.

Pohan, Abdul Rahman Dalimun dan Sondak, 1985, Adat Daerah Tapanuli Selatan.

Ritonga, Sakti, 2012 “Orientasi Nilai Budaya dan Potensi Konflik Sosial Batak Toba Muslim dan Kristen di Sumatera Utara (Studi Kasus Gajah Sakti Kabupaten Asahan)” Analisis, Vol. 12, No. 2.

Siregar, G. Baumi, 1991, Tanda-Tanda di Alaman, Padang Sidempuan: tp.

Siregar, Datuk Setia Raja, 1960, Haroan Boru, Rantau Parapat: Pustaka Pagi.

Zed, Mestika, 2004, Metode Penelitian Kepustakaan, Yayasan Obor Indonesia: Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.18860/j-fsh.v12i2.9864

Copyright (c) 2020 Ali Hamzah, Yasni Efyanti, Mhd. Rasidin

Published By:

Shariah Faculty Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Gajayana Street 50 Malang, East Java, Indonesia

 


De Jure: Jurnal Hukum dan Syar'iah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International