KONTEKSTUALISASI JIHAD PERSPEKTIF KE-INDONESIA-AN

Coirun Nizar

Abstract


Jihad, sungguh merupakan kosa kata yang paling sering memiliki multi-interpretasi, tidak tepat memahaminya, akan menimbulkan kontroversi pemikiran dan sikap yang berkepanjangan. Terjadi kebrutalan (ekstrimis), karena dalih jihad. Pasif dalam menerima kemungkaran non-muslim, dalam rangka implementasi sikap jihad. Mengasingkan diri dari pergaulan sosial bisa terjadi, disebabkan untuk jihad nafsu dll. Pemaknaan itu, akhirnya haruskah tunduk pada persepsi atau sang pembawa kepentingan!. Adapun yang ingin  diungkap dalam tulisan ini adalah; Bagaimana makna jihad dalam al-Qur’an? Bagaimana upaya kontekstualilasi jihad dengan setting lokasi ke-Indonesia-an ? Tulisan ini berkesimpulan bahwa, jihad yang terdapat dalam al-Quran tidak hanya bermakna peperangan melawan musuh. Ada yang berhubungan dengan peperangan, dan ada pula yang tidak ada hubungannya dengan  peperangan sama sekali. Pada intinya, jihad dapat diartikan sebagai segala upaya maksimal yang dilakukan oleh seorang Muslim untuk menggapai ridha Allah baik berupa peperangan maupun tidak. Pada sisi ini, selain Muslim Indonesia harus bertindak aktif, negara atau kelompok yang selama ini selalu mencitraburukkan Islam juga perlu membuang stigmatisasi terhadap Islam dan umatnya, yang kemudian dilanjutkan dengan dialog-dialog antara muslim dan bangsa Indonesia di satu pihak, dan kelompok atau negara yang memiliki sikap prejudis terhadap Islam di pihak lain. Melalui gerakan ganda dan komprehensif itu, capaian-capaian signifikan (semoga) akan segera terwujud dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama.


Keywords


Jihad, Toleransi, Perang dan Kontekstualisasi

Full Text:

PDF

References


Bisri, Mustofa. “Obama, Kemenangan Menghapus Diksriminasi” dalam Jawa Pos Jumat, 7 November 2008.

Bukhari, Al. 1422 H. Al Jami’ Al Sahih (juz 4). Beirut: Dar Tauq Al Najah. Buthi, Al, Ramadhan. 2010.

Fiqh Sirah. Jakarta: Penerbit Hikmah. Chirzin, Muhammad. 2006. Kontroversi Jihad di Indonesia; Modernis versus Fundamentalis. Yogyakarta: Pilar Media.

Dimyathi, Al. 1997. I’anatu al Talibin (juz IV). Beirut: Darul Fikri.

Hadar, Ivan A. 2008. “Hak Atas Makanan” dalam MDGs News. Edisi 01 JuliSeptember.

Hasan Abu Al, ‘Ali Ibnu Ahmad al Wahidiy al Naisaburiy. 1988. Asbab Al Nuzul. Beirut: Dar al Fikr.

Katsir, Ibnu. 2001. Tafsir al Quran al Azhim. Kairo: Al Maktab Al Tsaqafi. Media Indonesia. Selasa, 03 Juni 2008.

Mubarakfuri, Al. 1997. Sirah Nabawiyyah. Jakarta: Pustaka Al Kautsar.

Munawwir, Ahmad Warson. 1997. Kamus Al Munawwir. Surabaya: Pustaka Progressif.

Raghib, Al, al Ishfahani. Tt. Al Mufradat fi Gharib al Quran. Beirut: Dar al Ma‘rifah.

Rahardjo, M. Dawam. 6 November 2008. “Mengapa Ekonomi Rakyat?” dalam Koran Tempo.

Sabiq, Sayyid. 1987. Fiqh Sunnah (jilid 2). Bandung: al Maarif.

Shabuni, Al, Muhammad ‘Ali. 1986. Rawa’i‘ al Bayan, Tafsir Ayat al Ahkam min al Quran. Beirut: ‘Alam al Kitab.

Shihab, M. Quraish, dkk. 1996. Wawasan al Quran. Bandung: Mizan.

Shihab, M. Quraish, dkk. 2002. Tafsir al Mishbah, Pesan Kesan dan Keserasian Al Quran. Jakarta: Lentera Hati.

Shihab, M. Quraish, dkk. 2007. Ensiklopedia al Quran: Kajian Kosakata. Jakarta: Lentera Hati.

Suyuthi, Al. Tth. Lubab al Nuqul. Beirut: Dar al Kutub al ‘Alamiah.

Taimiyah, Ibnu. 1987. Majmu Fatawa (juz X). Beirut: Daru Kutubil Ilmiyah.

Zuhaili, Al, Wahbah. 1985. Al Fikh Al Islam wa Adillatuh (juz 6). Damaskus: Dar al Fikr.

Zuhaili, Al, Wahbah. 1998. Al Tafsir Al Munir fî Al ‘Aqidah wa Al Syari‘ah wa Al Manhaj. Beirut: Dar al Fikr.




DOI: https://doi.org/10.18860/ua.v16i1.2784

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Tools:

image host image host image host image host

Indexed By:

image host image host image hostimage hostimage hostimage hostimage host image host

All publication by Ulul Albab: Jurnal Studi Islam are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA)

Ulul Albab: Jurnal Studi Islam, P-ISSN : 1858-4349, E-ISSN : 2442-5249