Theological Meaning of The Munggahan Ramadhan Ritual in Bandung, West Java
Abstract
Rituals are sacred religious teachings based on beliefs that will give birth to peace and blessings in the life of the believers. One of them is the Munggahan ritual which is still carried out by the people of Bandung, West Java. This study aimed to determine how the ritual process was carried out and to understand the theological meaning of the Munggahan ritual carried out by the people of Bandung. The design used in this research is descriptive method that systematically explains the facts in the field through the anthropological approach of religion. The data collection process employed observation and interview. The informants were the chairman and several members of the Bandung community. The result shows that the theological meaning of the Munggahan ritual in the month of Ramadan is a form of cleansing oneself from bad things during the past year as well as a form of expression of gratitude for what Allah has given. It also conveys the hope to be given the convenience, safety, health and to avoid bad deeds during worship during Ramadan.
Ritual merupakan ajaran agama yang sakral berdasarkan kepercayaan yang akan melahirkan kedamaian dan keberkahan dalam hidup penganutnya. Salah satunya adalah ritual Munggahan yang masih dilakukan oleh masyarakat Bandung, Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses ritual itu dilakukan dan untuk memahami makna teologis dari ritual Munggahan yang dilakukan oleh masyarakat Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang menjelaskan secara sistematis fakta-fakta di lapangan melalui pendekatan antropologi agama. Proses pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Informan adalah ketua dan beberapa anggota masyarakat Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna teologis dari ritual Munggahan di bulan Ramadhan adalah sebagai bentuk pembersihan diri dari hal-hal buruk selama satu tahun terakhir sekaligus sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah SWT. Juga menyampaikan harapan agar diberikan kemudahan, keselamatan, kesehatan dan terhindar dari perbuatan buruk selama beribadah di bulan Ramadhan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, I., Mujib, I., & Ahnaf, M. I. (Eds.). (2008). Agama dan kearifan lokal dalam tantangan Global. Sekolah Pascasarjana UGM.
Azisi, A. M., & Yusuf, M. (2021). Penyucian Diri dalam Agama Buddha, Hindu dan Islam. Al Hikmah, 7(1), 1-23. http://dx.doi.org/10.30651/ah.v7i1.5101
Cahyono, A., Jazuli, M., Widodo, W., & Murtiyoso, O. (2019, May). Dugderan Art Dance as an Expression of Semarang Society. In 2nd International Conference on Arts and Culture (ICONARC 2018) (pp. 56-59). Atlantis Press.
Desfandi, M., Nisa, J., Gadeng, A. N., & Muliana, A. (2021). Meugang and Kenduri Nuzululquran Tradition in Aceh Community in The Covid-19 Pandemic Period. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 23(1). https://doi.org/10.14203/jmb.v23i1.1058
Djamari. (1993) Agama dalam Perspektif Sosiologi. Bandung: Alfabeta.
Hakim, Z. (2015). Pribadi Dipati Ukur Pahlawan Tatar Sunda. Sawo Manila, 1(4).
Harianti, W. S. (2022) Islamic Fasting as a Comprehensive Psychotherapy to Achieve a Psychological Wellbeing: A Literature Review. ICONIPSY Proceedings 2022 (Vol 2 No 1), 2580, 141.
Herusantoso, B. (2001). Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Hanindita.
Juariah, Y. (2016). Menelusuri Jejak Islamisasi di Tatar Sunda melalui Naskah Kuno. Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam, 13(1), 177-193. https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v13i01.1840
Komarudin, D. (2017). Agama Djawa Sunda (ADS) Religious Movement. El Harakah, 19(1), 95-113. https://doi.org/10.18860/el.v19i1.3683
Komarudin, D. (2019). Community Thought about the Existence of the Soul Temple. El Harakah, 21(5845), 105-123. https://doi.org/10.18860/el.v21i1.5845
Lubis, N. H. (2000). Sejarah kota-kota lama di Jawa Barat. Bandung: Alqaprint.
Mubarok, M. F. (2019). Akulturasi Budaya Hindu-Islam Dalam Ritual Mandi Balimau Untuk Menyongsong Bulan Suci Ramadhan (Studi Komunikasi Antar Budaya Masyarakat Kabupaten Rokanhulu) (Doctoral Dissertation, Universitas Mercu Buana).
Muliadi, M., & Komarudin, D. (2020). The Islamic Culture of “Wetu Telu Islam” Affecting Social Religion in Lombok. El Harakah, 22(1), 97-115. https://doi.org/10.18860/el.v22i1.7384
Nurdin, A. (2016). Integrasi agama dan budaya: kajian tentang tradisi maulod dalam masyarakat Aceh. El Harakah, 18(1), 45-62. https://doi.org/10.18860/el.v18i1.3415
Rachmadhani, A. (2015). Kearifan Lokal pada Komunitas Adat Kejawen Bonokeling. Harmoni, 14(1), 169-183.
Rahman, A. A. (2015). Konsep Penyucian Jiwa: Kajian perbandingan antara Islam dan Buddhisme (Doctoral dissertation, Universiti Sains Malaysia).
Rohmah, S. (2014). Makna Ritual Munggahan Bulan Ramadhan (Studi Kasus di Masyarakatt Kampung Cipingan Rt. 03 Rw. 02 Desa Gandasari Kecamatan Ketapang Kabupaten Bandung). (Diploma). (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung).
Sholehuddin, M. S., Munjin, M., & Adinugraha, H. H. (2021). Islamic tradition and religious culture in halal tourism: empirical evidence from Indonesia. Ibda: Jurnal Kajian Islam dan Budaya, 19(1), 79-100. https://doi.org/10.24090/ibda.v19i1.4470
Yolanda, C., & Fatmariza, F. (2019). Pergeseran Nilai-nilai Moral Masyarakat dan Implikasinya Terhadap Moralitas Remaja di Kecamatan IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan. Journal of Civic Education, 2(2), 182-189. https://doi.org/10.24036/jce.v2i3.152
Yusuf & Toet. (2012). Indonesia Punya Cerita: Kebiasaan dan Kebudayaan Unik yang Ada di Indonesia. Jakarta: Penebar Swadaya Group
Yusutria, Y. (2020). Local Wisdom of Malamang and Manjalang Mintuo in The Perspectives of Culture, Social, and Religion in Minangkabau West Sumatera. Ibda: Jurnal Kajian Islam dan Budaya, 18(2), 305-317. https://doi.org/10.24090/ibda.v18i2.4002
DOI: https://doi.org/10.18860/eh.v24i1.16373
Editorial Office: | Phone : +6282333435641 |