Form of Communication for Teaching Bajo Children The Local Values in Utilizing Natural Marine Resources

La Ode Jumaidin, Irawati Irawati, Sumiman Udu, Hasddin Hasddin, Osu Oheoputra Husen

Abstract


The issue behind the research on the Bajo tribe is the lack of understanding regarding the forms of communication used by the tribe to impart knowledge about local wisdom concerning the sustainable use of coastal and marine resources. Therefore, the aim of this research is to identify both the forms of local wisdom and the communication methods used to educate Bajo children about the sustainable use of coastal resources, ensuring the preservation of the Bajo tribe's cultural identity. The study was conducted among the Bajo tribe living along the coast of the Tiworo Strait in Muna Regency and West Muna Regency. The research informants consisted of 15 individuals, purposively selected, including elders and tribal leaders. The findings revealed that the local wisdom being passed down includes traditional management of coastal natural resources, such as: (a) the mammia kadialo tradition, involving fishing practices, which include palilibu, pongka, and sasakai; (b) traditional methods of fishing, including missi, ngarua, mana (archery using traditional tools), and nyuluh/balobe (also called ngobor); (c) the Pamali tradition, which involves specific taboos at certain times and places; and (d) the Maduai Pinah ritual, a form of worship for the "sea ruler" believed to protect and provide natural resources. Communication methods used to teach Bajo children about the utilization of natural resources include intrapersonal communication, interpersonal communication, and group communication.


Permasalahan yang mendasari penelitian tentang suku Bajo adalah kurangnya pemahaman mengenai bentuk-bentuk komunikasi yang digunakan oleh suku tersebut dalam menyampaikan pengetahuan tentang kearifan lokal terkait pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut secara berkelanjutan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bentuk kearifan lokal dan metode komunikasi yang digunakan dalam mendidik anak-anak suku Bajo tentang pemanfaatan sumber daya pesisir yang berkelanjutan, sehingga dapat menjaga kelestarian identitas budaya suku Bajo. Penelitian ini dilakukan pada suku Bajo yang tinggal di sepanjang pesisir Selat Tiworo di Kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat. Informan penelitian terdiri dari 15 orang yang dipilih secara purposive, termasuk para tetua dan kepala suku. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kearifan lokal yang diwariskan meliputi pengelolaan tradisional sumber daya alam pesisir, antara lain: (a) tradisi mammia kadialo, yang melibatkan praktik penangkapan ikan, termasuk palilibu, pongka, dan sasakai; (b) cara tradisional menangkap ikan, seperti missi, ngarua, mana (memanah dengan alat tradisional), serta nyuluh/balobe (juga disebut ngobor); (c) tradisi Pamali, yaitu larangan pada waktu dan tempat tertentu; dan (d) ritual Maduai Pinah, yaitu penyembahan kepada "penguasa laut" yang diyakini melindungi dan menyediakan sumber daya alam bagi mereka. Metode komunikasi yang digunakan untuk mengajarkan anak-anak suku Bajo tentang pemanfaatan sumber daya alam meliputi komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, dan komunikasi kelompok.

Keywords


bajo; children; communication; local wisdom; utilization; coastal resources

Full Text:

PDF

References


Artanto, Y.K. (2017). Bapongka, Sistem Budaya Suku Bajo dalam Menjaga Kelestarian Sumber Daya Pesisir. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, 12(1), 52-69. https://doi.org/10.14710/sabda.12.1.52-69

Baskara, B., & Astuti, O. (2011). The Pamali of Wakatobi Bajo and its Role for Marine Conservation. Journal of Indonesia Coral Reefs, 1(2), 85-90.

Basri, L. O. A., Aso, L., Momo, A. H., Mudana, I. W., Taena, L., Salniwati, S., Janu, L., & Aswati, A. (2017). The Values of Multicultural Education in Munanese Traditional Culture. Asian Culture and History, 9(1), 33. https://doi.org/10.5539/ach.v9n1p33

Basri, L. O. A., Mudana, I. W., Habsah, W. O. S., Marhadi, A., Tarifu, L., Burhan, F., & Janu, L. (2017). Pamali, Bajo’s Local Wisdom in the Conservation of Marine Resources. Asian Social Science, 13(12), 63. https://doi.org/10.5539/ass.v13n12p63

Budyatna, M., & Mona, L. (2011). Ganiem, Teori Komunikasi Antarpribadi, 1st ed. Jakarta: Kencana.

Chou C. (2016). The water world of the Orang Suku Laut in Southeast Asia. TRaNS: Trans-Regional and Natl Stud Southeast Asia, 4(2), 265-282. https://doi.org/10.1017/trn.2016.9

Dai, F. H., & Manahung, R. (n.d.). Kearifan Lokal Masyarakat Suku Bajo Studi Etnografi Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pada Praktek Ritual Keagamaan di Desa Bajo Kecamatan Tilamuta.

Dalnia, Hafsah, Sifatu, W.O, & Aris L.O. (2018). Patoba: ritual peralihan pada Orang Bajo di Desa Latawe Kecamatan Napano Kusambi Kabupaten Muna Barat. Jurnal Etnoreflika, 7 (2), 98-107. https://doi.org/10.33772/etnoreflika.v7i2.520

Effendy, O.U. (2022). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Falimu, F., & Sahraen Sibay. (2023). Perilaku komunikasi masyarakat etnis Bajo dalam berinteraksi sosial dengan masyarakat pendatang. Jisos: Jurnal Ilmu Sosial, 2(6), 1783–1792. https://bajangjournal.com/index.php/JISOS/article/view/6229

Hamzah A, Mukhtar A, Gafaruddin A. (2019). Modernisasi alat tangkap pada nelayan Bajo: Sebuah studi pada nelayan suku Bajo di desa Latawe Kabupaten Muna Barat Provinsi Sulawesi Tenggara. Buletin Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo, 21 (1), 30-35. http://dx.doi.org/10.33772/bpsosek.v37i1.5905

Hasddin, H., Muthalib, A. A., Ngii, E., Putera, A. (2022). Metode Analisis Perencanaan dan Pembangunan (Paradigma Penelitian, Data Kuantitatif-Kualitatif, Analisis Kependudukan dan Sosial, & Analisis Ekonomi Wilayah). Bandung: Media Saind Indonesia.

Hasrawaty, E., Anas, P., & Wisudo, S. H. (2017). Peran Kearifan Lokal Suku Bajo dalam Mendukung Pengelolaan Kawasan Konservasi di Kabupaten Wakatobi. Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, 11(1), 25–34. https://doi.org/10.33378/jppik.v11i1.83

Hutabarat CMTU. (2001). Teknik Tangkap Tradisional Masyarakat Bajau Kabalutan di Perairan Kepulauan Togean Sulawesi Tengah dan Dampaknya terhadap Terumbu Karang. Tesis. Program Studi Biologi Konsevasi. Program Pasca Sarjana, FMIPA Universitas Indonesia.

Ismail, E.I, Ahmad, A.S., & Ibrahim, I. (2015). Influences of Regional Sama Bajau Coastal Dwellings: Social Perspectives through Identity Molding. International Journal of Culture and History, 1(2),115-120. https://doi.org/10.18178/ijch.2015.1.2.022

Jasman., Sifatu, W.O, & Bahtiar. (2018). Jaringan sosial Orang Bajo di Desa Ranooha Raya Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Fokus Penelitian Budaya: Masalah-Masalah Kebudayaan dan Masyarakat, 3 (2), 22-31.

Kharisma, R.J. (2016). Kondisi Tutupan Terumbu Karang di KKPD Selat Tiworo Kabupaten Muna Barat. http:wordpress.com.

Lamane, S.A., Fatchiya, A., & Satria, A. (2020). Perilaku Nelayan Suku Bajo dalam Pemanfaatan Hutan Mangrove secara Lestari di Bungku Selatan Kabupaten Morowali. Jurnal Penyuluhan 16(2), 224-239. https://doi.org/10.25015/16202030160

Littlejohn, S. W. (1992). Theories of human communication (4th ed.). Belmont, CA: Wadsworth.

Maulidyna, A., Hartawan, B. S., Agustin, H. N., Irfan, A. N., Septiasari, A., Utina, R., & Setyawan, A. D. (2021). Review: The role of local belief and wisdom of the Bajo community in marine conservation efforts. International Journal of Bonorowo Wetlands, 11(1). https://doi.org/10.13057/bonorowo/w110105

Moleong, J.L. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mukramin S. (2018). Strategi bertahan hidup: masyarakat pesisir Suku Bajo di Kabupaten Kolaka Utara. Jurnal Walasuji, 9(1), 175-185. https://doi.org/10.36869/wjsb.v9i1.29.

Mustamin K., & Macpal S. (2020). Ritual dalam siklus hidup masyarakat Bajo di Torosiaje. Jurnal Al-Qalam, 26(1), 203-220. https://doi.org/10.31969/alq.v26i1.799.

Nurhaliza, W.O.S, & Suciati T.N. (2019). Potret sosial budaya masyarakat Suku Bajo Sampela di Kabupaten Wakatobi. Jurnal Komunikasi Universitas Garut, 5 (2), 341-356. http://dx.doi.org/10.10358/jk.v5i2.671

Obie M. (2020). Coastal and marine resource policies and the loss of ethnic identity of the Bajo Tribe. Acad J Interdiscip Stud, 9(3), 147-147. https://doi.org/10.36941/ajis-2020-0050

Obie M. (2016). Perubahan sosial pada komunitas Suku Bajo di Pesisir Teluk Tomini. Jurnal Al-Tahrir, 16(1), 153-174. https://doi.org/10.21154/al-tahrir.v16i1.377

Pinto, Z. (2015). Kajian Perilaku Masyarakat Pesisir yang Mengakibatkan Kerusakan Lingkungan (Studi Kasus di Pantai Kuwaru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY). Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 3(3), 163-174. https://doi.org/10.14710/jwl.3.3.163-174

Rosengren, K. E. (2000). Communication, an introduction. London, UK: Sage.

Ruler, B.V. (2018). Communication Theory: An Underrated Pillar on Which Strategic Communication Rests. International Journal of Strategic Communication, 12(4), 367–381. https://doi.org/10.1080/1553118X.2018.1452240

Rustan, R., Surya, B., & Nasution, M. A. (2019). Adaptasi dan Perubahan Sosial Kehidupan Suku Bajo (Studi Kasus Suku Bajo Kelurahan Bajoe Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone). Urban and Regional Studies Journal, 1(1), 31–37. https://journal.unibos.ac.id/ursj/article/view/60

Saat, G., & Mansur, K. (2016), Issues in Diaspora of Sama Dilaut and its Consequences. Paper Presented at the International Conference on Bajau-Sama Diasporan and Maritime Southeast Asian Cultures. Iconbas-Masec, 19-23 April 2016. https://www.researchgate.net/publication/301619127_Issues_in_Diaspora_of_Sama_DiLaut_and_its_Consequences

Said T, Niampe L, & Sifatu W.O. (2020). Pengetahuan Orang Bajo tentang pamali dalam bidang ekologi laut di Wilayah Tiworo. Jurnal Penelitian Budaya, 5(1), 81-91.

Samudin, M. T., Muhamad, H., Rosmawati, S. M., & Yani, A. (2019). Local Wisdom of Bajo Tribe in Utilizing Marine Resources. International Journal of English Literature and Social Sciences, 4(2), 497-499. https://dx.doi.org/10.22161/ijels.4.2.45

Sangadji M. N., Sumardjo S., Asngari P. S., & SoewitoS. H. (2015). Strategi Penyuluhan di Kawasan Konservasi (Kasus Taman Nasional Kepulauan Togean). Jurnal Penyuluhan, 7(2), 27-37. https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v7i2.9797

Satriani, J, & Upe, A. (2018). Resistensi sosial masyarakat Suku Bajo (Studi kasus atas perlawanan masyarakat di Pulau Masudu Kecamatan Poleang Tenggara terhadap Kebijakan Resettlement ke Desa Liano Kecamatan Mataoleo Kabupaten Bombana). Neo Societal, 3(2), 408-415. https://doi.org/10.36709/jppg.v3i3.9170

Setyaningsih, E., Fadli, M., Kusumaningrum, A., Alfaqi, M. Z., & Pandjaitan, M. B. (2023). Peran Kearifan Lokal Suku Bajau di Desa Torosiaje – Gorontalo dalam Menghadapi Ancaman Bencana Ekologis dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Lingkungan Wilayah. Jurnal Ketahanan Nasional, 29(2).

Sinapoy, M. S., & Djalante, S. (2021). Protection of rights of community of Bajo Tribe from the impacts of climate change. Climate Change Research, Policy and Actions in Indonesia: Science, Adaptation and Mitigation, 173-199. https://doi.org/10.1007/978-3-030-55536-8_16

Suliyati T. (2017). Social change of Bajo Tribe Society in Karimunjawa: From” Sea Tribe” to” Land Tribe”. J Maritime Stud Natl Integration, 1(2), 128-138. https://doi.org/10.14710/jmsni.v1i2.2002

Suryanegara, E., Suprajaka., & Najib, I. (2015). Perubahan Sosial Pada Kehidupan Suku Bajo; Studi Kasus Di Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tengara. Jurnal Majalah Globe, 17(1), 67-78.

Susanto, E.H. (2010). Komunikasi Manusia, Esensi Dan Aplikasi Dalam Dinamika Sosial, Ekonomi Politik, Edisi I. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Tahara T. (2013). Kebangkitan identitas Orang Bajo di Kepulauan Wakatobi. Antropologi Indonesia, 34 (1): 6-13. https://doi.org/10.7454/ai.v34i1.3196

Tamengge, A., Mingkid, E., & Tangkudung, J. P. (2019). Pola komunikasi antarbudaya antara suku bajo dan suku minahasa di Desa Arakan. Acta Diurna Komunikasi, 8(2). https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/23755

Tarasov, A., Ivanov, V., Plekhanov, I. (2023). Sociocultural Transformation as a Factor of Changes in Modern Culture. In: Zokirjon ugli, K.S., Muratov, A., Ignateva, S. (eds) Fundamental and Applied Scientific Research in the Development of Agriculture in the Far East (AFE-2022). AFE 2023. Lecture Notes in Networks and Systems, vol 706. Springer, Cham. https://doi.org/10.1007/978-3-031-36960-5_85

Umar MA. (2019). Budaya migrasi dan kearifan lokal masyarakat Suku Bajo dalam mengelola sumber daya alam yang berkelanjutan. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 5 (1), 116-124

Utina R. (2014). Bapongka: Studi nilai pendidikan pelestarian ekosistem laut dan pesisir pada masyarakat Bajo. Jurnal Matsains, 3(14), 108-116. https://doi.org/10.13057/bonorowo/w110105




DOI: https://doi.org/10.18860/eh.v26i2.26285

Editorial Office:
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Jalan Gajayana No.50, Malang, Indonesia 65144
This work is licensed under a CC-BY-NC-SA.
el Harakah, ISSN : 1858-4357 | e-ISSN : 2356-1734
Phone : +6282333435641
Fax : (0341) 572533
Email : elharakah@uin-malang.ac.id
elharakahjurnal@gmail.com
Website : http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/infopub
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang