Form of Communication for Teaching Bajo Children The Local Values in Utilizing Natural Marine Resources
Abstract
Permasalahan yang mendasari penelitian tentang suku Bajo adalah kurangnya pemahaman mengenai bentuk-bentuk komunikasi yang digunakan oleh suku tersebut dalam menyampaikan pengetahuan tentang kearifan lokal terkait pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut secara berkelanjutan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bentuk kearifan lokal dan metode komunikasi yang digunakan dalam mendidik anak-anak suku Bajo tentang pemanfaatan sumber daya pesisir yang berkelanjutan, sehingga dapat menjaga kelestarian identitas budaya suku Bajo. Penelitian ini dilakukan pada suku Bajo yang tinggal di sepanjang pesisir Selat Tiworo di Kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat. Informan penelitian terdiri dari 15 orang yang dipilih secara purposive, termasuk para tetua dan kepala suku. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kearifan lokal yang diwariskan meliputi pengelolaan tradisional sumber daya alam pesisir, antara lain: (a) tradisi mammia kadialo, yang melibatkan praktik penangkapan ikan, termasuk palilibu, pongka, dan sasakai; (b) cara tradisional menangkap ikan, seperti missi, ngarua, mana (memanah dengan alat tradisional), serta nyuluh/balobe (juga disebut ngobor); (c) tradisi Pamali, yaitu larangan pada waktu dan tempat tertentu; dan (d) ritual Maduai Pinah, yaitu penyembahan kepada "penguasa laut" yang diyakini melindungi dan menyediakan sumber daya alam bagi mereka. Metode komunikasi yang digunakan untuk mengajarkan anak-anak suku Bajo tentang pemanfaatan sumber daya alam meliputi komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, dan komunikasi kelompok.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Artanto, Y.K. (2017). Bapongka, Sistem Budaya Suku Bajo dalam Menjaga Kelestarian Sumber Daya Pesisir. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, 12(1), 52-69. https://doi.org/10.14710/sabda.12.1.52-69
Baskara, B., & Astuti, O. (2011). The Pamali of Wakatobi Bajo and its Role for Marine Conservation. Journal of Indonesia Coral Reefs, 1(2), 85-90.
Basri, L. O. A., Aso, L., Momo, A. H., Mudana, I. W., Taena, L., Salniwati, S., Janu, L., & Aswati, A. (2017). The Values of Multicultural Education in Munanese Traditional Culture. Asian Culture and History, 9(1), 33. https://doi.org/10.5539/ach.v9n1p33
Basri, L. O. A., Mudana, I. W., Habsah, W. O. S., Marhadi, A., Tarifu, L., Burhan, F., & Janu, L. (2017). Pamali, Bajo’s Local Wisdom in the Conservation of Marine Resources. Asian Social Science, 13(12), 63. https://doi.org/10.5539/ass.v13n12p63
Budyatna, M., & Mona, L. (2011). Ganiem, Teori Komunikasi Antarpribadi, 1st ed. Jakarta: Kencana.
Chou C. (2016). The water world of the Orang Suku Laut in Southeast Asia. TRaNS: Trans-Regional and Natl Stud Southeast Asia, 4(2), 265-282. https://doi.org/10.1017/trn.2016.9
Dai, F. H., & Manahung, R. (n.d.). Kearifan Lokal Masyarakat Suku Bajo Studi Etnografi Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pada Praktek Ritual Keagamaan di Desa Bajo Kecamatan Tilamuta.
Dalnia, Hafsah, Sifatu, W.O, & Aris L.O. (2018). Patoba: ritual peralihan pada Orang Bajo di Desa Latawe Kecamatan Napano Kusambi Kabupaten Muna Barat. Jurnal Etnoreflika, 7 (2), 98-107. https://doi.org/10.33772/etnoreflika.v7i2.520
Effendy, O.U. (2022). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Falimu, F., & Sahraen Sibay. (2023). Perilaku komunikasi masyarakat etnis Bajo dalam berinteraksi sosial dengan masyarakat pendatang. Jisos: Jurnal Ilmu Sosial, 2(6), 1783–1792. https://bajangjournal.com/index.php/JISOS/article/view/6229
Hamzah A, Mukhtar A, Gafaruddin A. (2019). Modernisasi alat tangkap pada nelayan Bajo: Sebuah studi pada nelayan suku Bajo di desa Latawe Kabupaten Muna Barat Provinsi Sulawesi Tenggara. Buletin Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo, 21 (1), 30-35. http://dx.doi.org/10.33772/bpsosek.v37i1.5905
Hasddin, H., Muthalib, A. A., Ngii, E., Putera, A. (2022). Metode Analisis Perencanaan dan Pembangunan (Paradigma Penelitian, Data Kuantitatif-Kualitatif, Analisis Kependudukan dan Sosial, & Analisis Ekonomi Wilayah). Bandung: Media Saind Indonesia.
Hasrawaty, E., Anas, P., & Wisudo, S. H. (2017). Peran Kearifan Lokal Suku Bajo dalam Mendukung Pengelolaan Kawasan Konservasi di Kabupaten Wakatobi. Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, 11(1), 25–34. https://doi.org/10.33378/jppik.v11i1.83
Hutabarat CMTU. (2001). Teknik Tangkap Tradisional Masyarakat Bajau Kabalutan di Perairan Kepulauan Togean Sulawesi Tengah dan Dampaknya terhadap Terumbu Karang. Tesis. Program Studi Biologi Konsevasi. Program Pasca Sarjana, FMIPA Universitas Indonesia.
Ismail, E.I, Ahmad, A.S., & Ibrahim, I. (2015). Influences of Regional Sama Bajau Coastal Dwellings: Social Perspectives through Identity Molding. International Journal of Culture and History, 1(2),115-120. https://doi.org/10.18178/ijch.2015.1.2.022
Jasman., Sifatu, W.O, & Bahtiar. (2018). Jaringan sosial Orang Bajo di Desa Ranooha Raya Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Fokus Penelitian Budaya: Masalah-Masalah Kebudayaan dan Masyarakat, 3 (2), 22-31.
Kharisma, R.J. (2016). Kondisi Tutupan Terumbu Karang di KKPD Selat Tiworo Kabupaten Muna Barat. http:wordpress.com.
Lamane, S.A., Fatchiya, A., & Satria, A. (2020). Perilaku Nelayan Suku Bajo dalam Pemanfaatan Hutan Mangrove secara Lestari di Bungku Selatan Kabupaten Morowali. Jurnal Penyuluhan 16(2), 224-239. https://doi.org/10.25015/16202030160
Littlejohn, S. W. (1992). Theories of human communication (4th ed.). Belmont, CA: Wadsworth.
Maulidyna, A., Hartawan, B. S., Agustin, H. N., Irfan, A. N., Septiasari, A., Utina, R., & Setyawan, A. D. (2021). Review: The role of local belief and wisdom of the Bajo community in marine conservation efforts. International Journal of Bonorowo Wetlands, 11(1). https://doi.org/10.13057/bonorowo/w110105
Moleong, J.L. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mukramin S. (2018). Strategi bertahan hidup: masyarakat pesisir Suku Bajo di Kabupaten Kolaka Utara. Jurnal Walasuji, 9(1), 175-185. https://doi.org/10.36869/wjsb.v9i1.29.
Mustamin K., & Macpal S. (2020). Ritual dalam siklus hidup masyarakat Bajo di Torosiaje. Jurnal Al-Qalam, 26(1), 203-220. https://doi.org/10.31969/alq.v26i1.799.
Nurhaliza, W.O.S, & Suciati T.N. (2019). Potret sosial budaya masyarakat Suku Bajo Sampela di Kabupaten Wakatobi. Jurnal Komunikasi Universitas Garut, 5 (2), 341-356. http://dx.doi.org/10.10358/jk.v5i2.671
Obie M. (2020). Coastal and marine resource policies and the loss of ethnic identity of the Bajo Tribe. Acad J Interdiscip Stud, 9(3), 147-147. https://doi.org/10.36941/ajis-2020-0050
Obie M. (2016). Perubahan sosial pada komunitas Suku Bajo di Pesisir Teluk Tomini. Jurnal Al-Tahrir, 16(1), 153-174. https://doi.org/10.21154/al-tahrir.v16i1.377
Pinto, Z. (2015). Kajian Perilaku Masyarakat Pesisir yang Mengakibatkan Kerusakan Lingkungan (Studi Kasus di Pantai Kuwaru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY). Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 3(3), 163-174. https://doi.org/10.14710/jwl.3.3.163-174
Rosengren, K. E. (2000). Communication, an introduction. London, UK: Sage.
Ruler, B.V. (2018). Communication Theory: An Underrated Pillar on Which Strategic Communication Rests. International Journal of Strategic Communication, 12(4), 367–381. https://doi.org/10.1080/1553118X.2018.1452240
Rustan, R., Surya, B., & Nasution, M. A. (2019). Adaptasi dan Perubahan Sosial Kehidupan Suku Bajo (Studi Kasus Suku Bajo Kelurahan Bajoe Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone). Urban and Regional Studies Journal, 1(1), 31–37. https://journal.unibos.ac.id/ursj/article/view/60
Saat, G., & Mansur, K. (2016), Issues in Diaspora of Sama Dilaut and its Consequences. Paper Presented at the International Conference on Bajau-Sama Diasporan and Maritime Southeast Asian Cultures. Iconbas-Masec, 19-23 April 2016. https://www.researchgate.net/publication/301619127_Issues_in_Diaspora_of_Sama_DiLaut_and_its_Consequences
Said T, Niampe L, & Sifatu W.O. (2020). Pengetahuan Orang Bajo tentang pamali dalam bidang ekologi laut di Wilayah Tiworo. Jurnal Penelitian Budaya, 5(1), 81-91.
Samudin, M. T., Muhamad, H., Rosmawati, S. M., & Yani, A. (2019). Local Wisdom of Bajo Tribe in Utilizing Marine Resources. International Journal of English Literature and Social Sciences, 4(2), 497-499. https://dx.doi.org/10.22161/ijels.4.2.45
Sangadji M. N., Sumardjo S., Asngari P. S., & SoewitoS. H. (2015). Strategi Penyuluhan di Kawasan Konservasi (Kasus Taman Nasional Kepulauan Togean). Jurnal Penyuluhan, 7(2), 27-37. https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v7i2.9797
Satriani, J, & Upe, A. (2018). Resistensi sosial masyarakat Suku Bajo (Studi kasus atas perlawanan masyarakat di Pulau Masudu Kecamatan Poleang Tenggara terhadap Kebijakan Resettlement ke Desa Liano Kecamatan Mataoleo Kabupaten Bombana). Neo Societal, 3(2), 408-415. https://doi.org/10.36709/jppg.v3i3.9170
Setyaningsih, E., Fadli, M., Kusumaningrum, A., Alfaqi, M. Z., & Pandjaitan, M. B. (2023). Peran Kearifan Lokal Suku Bajau di Desa Torosiaje – Gorontalo dalam Menghadapi Ancaman Bencana Ekologis dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Lingkungan Wilayah. Jurnal Ketahanan Nasional, 29(2).
Sinapoy, M. S., & Djalante, S. (2021). Protection of rights of community of Bajo Tribe from the impacts of climate change. Climate Change Research, Policy and Actions in Indonesia: Science, Adaptation and Mitigation, 173-199. https://doi.org/10.1007/978-3-030-55536-8_16
Suliyati T. (2017). Social change of Bajo Tribe Society in Karimunjawa: From” Sea Tribe” to” Land Tribe”. J Maritime Stud Natl Integration, 1(2), 128-138. https://doi.org/10.14710/jmsni.v1i2.2002
Suryanegara, E., Suprajaka., & Najib, I. (2015). Perubahan Sosial Pada Kehidupan Suku Bajo; Studi Kasus Di Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tengara. Jurnal Majalah Globe, 17(1), 67-78.
Susanto, E.H. (2010). Komunikasi Manusia, Esensi Dan Aplikasi Dalam Dinamika Sosial, Ekonomi Politik, Edisi I. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Tahara T. (2013). Kebangkitan identitas Orang Bajo di Kepulauan Wakatobi. Antropologi Indonesia, 34 (1): 6-13. https://doi.org/10.7454/ai.v34i1.3196
Tamengge, A., Mingkid, E., & Tangkudung, J. P. (2019). Pola komunikasi antarbudaya antara suku bajo dan suku minahasa di Desa Arakan. Acta Diurna Komunikasi, 8(2). https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/23755
Tarasov, A., Ivanov, V., Plekhanov, I. (2023). Sociocultural Transformation as a Factor of Changes in Modern Culture. In: Zokirjon ugli, K.S., Muratov, A., Ignateva, S. (eds) Fundamental and Applied Scientific Research in the Development of Agriculture in the Far East (AFE-2022). AFE 2023. Lecture Notes in Networks and Systems, vol 706. Springer, Cham. https://doi.org/10.1007/978-3-031-36960-5_85
Umar MA. (2019). Budaya migrasi dan kearifan lokal masyarakat Suku Bajo dalam mengelola sumber daya alam yang berkelanjutan. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 5 (1), 116-124
Utina R. (2014). Bapongka: Studi nilai pendidikan pelestarian ekosistem laut dan pesisir pada masyarakat Bajo. Jurnal Matsains, 3(14), 108-116. https://doi.org/10.13057/bonorowo/w110105
DOI: https://doi.org/10.18860/eh.v26i2.26285
Editorial Office: | Phone : +6282333435641 |