Perubahan Ruang pada Tradisi Sedekah Laut di Kampung Nelayan Karangsari Kabupaten Tuban
Abstract
Tradition “Sedekah Laut” often done by fishing communities is one of Indonesian culture. Karangsari village is one of the villages that still maintain this tradition. It becomes a form of gratitude in daily life, after their needs can be fulfilled well, the health of local residents guaranteed, and they got abundant catches. This study aimed to identify space changes in either micro, meso and macro scales of the tradition. The method used in this research is qualitative descriptive exploring the space and activities in it. The result showed that there was a change in the space in the tradition activity which occurs either in micro, meso and macro scales. The space chages followed the needs of the process in the tradition.
Tradisi sedekah laut yang sering dilakukan masyarakat nelayan merupakan salah satu kebudayaan Indonesia. Kampung Karangsari merupakan salah satu kampung yang masih mempertahankan tradisi sedekah laut. Kegiatan sedekah laut ini adalah suatu bentuk ungkapan syukur dalam kehidupan sehari-hari, dimana kebutuhan hidup dapat tercukupi dengan baik, kesehatan warga setempat terjamin, dan hasil laut dapat menghasilkan tangkapan yang melimpah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan ruang baik skala mikro, meso dan makro dalam tradisi sedekah laut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan mengeksplorasi ruang dan aktivitas yang terdapat di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan ruang ketika aktivitas tradisi sedekah laut terjadi baik skala mikro, meso dan makro. Perubahan ruang tersebut mengikuti kebutuhan proses kegiatan sedekah laut.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustrapaja, Hammam Rofiqi. 2011. Ruang Budaya Pada Upacara Karo Di Desa Ngadas, Tengger. Prosiding Seminar Nasional (The Local Tripod). Malang: Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Ayuninggar D.P., Antariksa, Wardhani D.K. 2013. Sosial Budaya Pembentuk Permukiman Masyarakat Tengger Desa Wonokitri Kabupaten Pasuruan. 5:(1) 1-11 (http://tatakota.ub.ac.id/index.php/tatakota/article/view/155/152).
Fajar,Dion.2013.http://news.detik.com/read/2013/10/16/142417/2387036/475/3/nelayan-tuban-larung-sesaji-dan-pancang-kepala-kerbau.
Hermanto, Heri. 2008. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Perubahan Fungsi Ruang Di Serambi Pasar Induk Wonosobo. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.
Laurens, Joyce Marcella. 2004. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: Grasindo.
Putri, Rr., Pangarsa, Galih Widjil., Ernawati, Jenny. 2012. Pendekatan Teritori Pada Fleksibilitas Ruang dalam Tradisi Sinoman Dan Biyada Di Dusun Karang Ampel Malang. Dimensi (Journal of Architecture and Built Environment), 39(2), 65-76.
Tallo, Amandus Jong. 2013. Struktur Ruang Permukiman Suku Atoni Berbasis Budaya, Studi Kasus: Kampung Adat Tamkesi, Kabupaten Timor Tengah Utara. Jurnal Tesa Arsitektur.
Yuwanti, Sri. 2012. Perubahan Struktur Ruang Pusat Kota Akibat Kegiatan Ekonomi Rakyat. Semarang: Tunggal Sakti.
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v16i2.2776
Editorial Office: | Phone : +6282333435641 |