Sufism in Java: The Meeting Point Between Sufism and Javanese Mysticism
Abstract
Wali Songo adalah seorang pengkhotbah klerus yang bukan hanya seorang nabi Islam tapi juga pembawa tasawuf di Jawa. Makalah ini mengulas sufisme di era Wali Songo dan titik temu antara sufisme dan mistisisme Jawa. Dilihat dari ajaran mereka, mereka menganut aliran tasawuf Sunni yang banyak mengadopsi ajaran Imam Al-Ghazali. Dalam mengembangkan ajaran mereka, mereka mendirikan sebuah institusi pendidikan yang disebut pesantren, sebuah institusi pendidikan yang pada saat yang sama menyediakan asrama sebagai tempat tinggal para santri. Dalam menyebarkan Islam mereka mudah diterima oleh masyarakat Jawa. Hal ini tak lepas dari ajaran yang mereka kembangkan, ajaran tasawuf yang memiliki kesamaan dengan ajaran mistik yang dipegang oleh masyarakat Jawa. Titik temu antara tasawuf dan mistisisme Jawa merupakan faktor utama dalam keberhasilan misi Wali Songo di Jawa. Ini menghasilkan Islam Jawa, kombinasi antara ajaran Islam dan budaya Jawa.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
al-Munawar, S. A. H (1996). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta rekayasa teknik genetika dalam perspektif hukum Islam. Tarjikh, Edisi ke-1.
Al-Syatibi. (n.d.). Al-Muwafaqat fi ushul al-syari’ah (Vol. 1). Kairo: Musthafa Muhammad.
Dahlan, A. A. (2001). Ensiklopedi hukum Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.Harun Nasution. (1987). Pembaharuan dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Mu’allim, A., & Yusdani. (1999). Konfigurasi pemikiran hukum Islam (Cet. 2). Yogyakarta: UII Press.
Nasution, H. (1996). Ijtihad dalam sorotan. In Tim Penulis, Ijtihad dalam sorotan (Cet. 4). Bandung: Mizan.
Nuruddin, A. (1987). Ijtihad Umar bin Khaththab: Studi tentang perubahan hukum dalam Islam. Jakarta: Rajawali Press.
Permono, S. H. (2004). Pembaharuan hukum Islam di Indonesia: Pembaharuan materi hukum pidana Islam. Makalah seminar disampaikan di IAII Sukorejo, Situbondo. Rusli, N. (1999). Konsep ijtihad al-Syaukani: Relevansinya bagi pembaharuan hukum Islam di Indonesia (Cet. 1). Jakarta: Logos Wacana Ilmu.Rofiq, A. (2001). Pembaharuan hukum Islam di Indonesia (Cet. 1). Yogyakarta: Gama Media.
Usman, I. (1994). Istihsan dan pembaharuan hukum Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Wahid, M. & Rumadi. (2001). Fiqh madzhab negara: Kritik atas politik hukum di Indonesia (Cet. 1). Yogyakarta: LKiS. Yafi, A. (1995). Kontekstualisasi ajaran Islam. In Tim Penulis, Kontekstualisasi ajaran Islam (Cet. 1). Jakarta: Temprint. Yamani, A. Z. (1978). Syari’at Islam yang kekal dan persoalan masa kini (K. M. S. Agustjik, Trans., Cet. 2). Jakarta: Intermasa.Zahrah, M. A (1958). Ushul al-fiqh. Mesir: Dar al-Fikr al-Arabi.
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v8i1.4613
Editorial Office: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang | Phone: +6282333435641 |