Pandangan Islam tentang Kedudukan HAM bagi Non-Muslim: Pendekatan Fiqh Politik
Abstract
Konsep HAM adalah hasil ramuan budaya yang tidak berpijak pada prinsip agama, maka ia bersifat antroposentris, yakni terfokus hanya pada manusia itu sendiri. Bahkan dalam pandangan Barat sekuler, HAM adalah ekspresi kebebasan manusia yang terlepas dari ketentuan Tuhan, agama, moral atau kewajiban metafisika. Berbeda dengan pandangan Islam, bahwa HAM bahkan wujud manusia sekalipun adalah anugerah Tuhan dan kepada-Nya kelak akan kembali. Berdasarkan ini, HAM dalam Islam bersifat teosentris, yakni bertujuan untuk dan bersumber dari Tuhan. Islam menempatkan HAM sebagai kosekuensi dari pelaksanaan kewajiban terhadap Allah. Secara eksternal, negara Islam sama sekali terpisah dari komunitas lain bukan Islam. Secara internal, negara Islam adalah suatu ummah dan sekumpulan orang-orang yang dipersatukan antara satu dengan yang lain oleh ikatan persamaan agama Islam. Negara tidak dapat mengadakan tindakan pembatasan dan pengurangan hak-hak mereka walau sedikitpun.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Al-Shobuniy, M. A. (n.d.). Rowai al-Bayan Ayat al-Ahkam Min al-Qur'an (Vol. 1). Beirut: Dar al-Fikr.
Alwi Shihab. (1997). Islam inklusif. Bandung: Mizan.
Azhariy, M. T. (1996). Negara hukum: Studi tentang prinsip-prinsipnya dilihat dari segi hukum Islam, implementasinya pada periode negara Madinah dan masa kini. Jakarta: Bulan Bintang.
Hussain, S. S. (1996). Hak-hak asasi manusia dalam Islam (A. Rochim, Trans.). Jakarta: Gema Insani Press.
Jundan, K. I. (1994). Teori pemerintah Islam menurut Ibnu Taimiyah. Jakarta: Rineka Cipta.
Karim, M. R. (1993). Konvergensi kepentingan agama dan negara. In A. Zahra & H. Hakim (Eds.), Politik demi Tuhan. Surabaya: Risalah Gusti.
Shiddiqi, N. (1999). Piagam Madinah. In M. L. Hakiem (Ed.), Deklarasi Islam tentang HAM (pp. xx–xx). Bandung: Pustaka Hidayah.
Syadzali, M. (1997). Ijtihad kemanusiaan. Jakarta: Paramadina.
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v2i1.4727
Editorial Office: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang | Phone: +6282333435641 |
