Perolehan Bahasa dalam Perspektif Al Quran
Abstract
Bahasa adalah fenomena sosial yang telah ada bersamaan dengan keberadaan manusia. Ini digunakan sebagai sarana mengkomunikasikan ide, memahami satu sama lain, mendiskusikan masalah, dan mengekspresikan perasaan dan keinginan. Fokus dari penelitian ini adalah pada cara bahasa diperoleh. Teori pertama mengatakan bahwa bahasa manusia diakuisisi karena Allah mengajarkan bahasa kepada manusia. Teori kedua menyatakan bahwa bahasa berkembang karena adanya konvensi di antara orang-orang yang muncul dari pengucapan spontan atas sesuatu. Teori ketiga mengklaim bahwa bahasa diperoleh karena dorongan atau naluri manusia tertentu untuk mengekspresikan ide, baik sensorik dan spiritual, menggunakan kalimat tertentu. Dalam perspektif Al-Qur'an, bahasa diberikan oleh Allah secara langsung melalui ilham ilahi dan secara tidak langsung melalui proses belajar mengajar karena Allah mengajarkan pengetahuan kepada manusia. Setidaknya, manusia diberi karunia dari Allah, yaitu, kompetensi untuk belajar bahasa melalui ibu mereka, lembaga pembelajaran bahasa, dan media pembelajaran lainnya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abi Hafs Umar bin Ali. (n.d.). Al-Lubab fi Ulum al-Kitab. Libanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyah.
Ali, A. A. W. (n.d.). Ilm al-Lughah. Kairo: Dar al-Nahdlah Mishr li al-Thab’i wa al-Nasyr.
Ali, A., & Muhdhor, A. Z. (1996). Kamus kontemporer Arab-Indonesia. Yogyakarta: Multi Karya Grafika.
Departemen Agama Republik Indonesia. (1974). Al-Qur’an dan terjemahnya. Jakarta: Intermasa.
Najati, M. ‘U. (2001). Jiwa manusia (Ibn Ibrahim, Trans.). Jakarta: Cendekia Centra Muslim.
Shabuny, M. A. A. (1999). Shafwatu al-tafasir (Juz I). Beirut: Dar al-Qur’an al-Karim
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v8i1.4905
Editorial Office: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang | Phone: +6282333435641 |