Benturan Peradaban dan Carut- Marut Postmodernisme
Abstract
The paper aims to view the Huntington's ideas from different perspective that is postmodernism. The writer assumes that Huntington's thesis is much easier to understand if it is placed on postmodernism discourse. The outstanding characteristics of postmodernism are decentralization, deconstruction, de-consensus, and "condemned" modernism that is valued anti humanism and militarism. In postmodemism era, the meaning of the text is not on tire text itself, but it is on the relationship bet·ween the text and the reader. In this era, there is a statement about tire death of the writer (Barthes). Its vieuis thatinter-textuality has became the main source of t1v The relationship, hence, forms and also as the power. means that who form the texts which are relevant to reality, truth, or values is powerful. The postmodernism era is a global era in which all events happened in the world even in the most remote part of the world will be soon known and responded by the citizen of the world.
Makalah ini bertujuan untuk melihat ide-ide Huntington dari perspektif yang berbeda yaitu postmodernisme. Penulis berasumsi bahwa tesis Huntington lebih mudah dipahami jika diletakkan pada wacana postmodernisme. Karakteristik postmodernisme yang menonjol adalah desentralisasi, dekonstruksi, de-konsensus, dan modernisme "mengutuk" yang dihargai anti humanisme dan militerisme. Di era postmodemisme, makna teks tidak pada teks itu sendiri, tetapi pada hubungan yang mempererat teks dan pembaca. Di era ini, ada pernyataan tentang kematian sang penulis (Barthes). Visinya bahwa teks-teks telah menjadi sumber utama dari hubungan, maka, bentuk, dan juga sebagai kekuatan. berarti bahwa siapa yang membentuk teks-teks yang relevan dengan realitas, kebenaran, atau nilai yang dominan. Era postmodernisme adalah era global di mana semua peristiwa yang terjadi di dunia bahkan di bagian paling terpencil di dunia akan segera dikenal dan ditanggapi oleh warga dunia.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Nairn, Mochtar. 1997. Masa Depan Budaya Lokal di Era Globalisasi. dalam Republika, Jum'at 10 Oktober 1997.
Huntington, Samuel P.1993. The Clash of Civilization dalam Foeign
Affairs, 72, No.3, hal. 22; 34-35.
Huntington, Samuel P.. 1993. Benturan Antar peradaban, Masa Depan Politik Dunia. Terjemahan Saiful Muzani dalam Jurnal Ulumul Qur'an
No. 5, Vol. IV, hal. 13-14.
Dahana, A. 1993. Konfusianisme Plus Islam Versus Barat?" dalam
Jurnal Ulumul Qur'an, Vol. N, Nomomr 5, hal. 32-35.
Moyniham, Daniel Patrick. 1993. Pandaemonium: Ethnicity in
International Politics. New York: Oxford University Press.
Emmerson, Donald K. 1993. Konflik Peradaban Atau Fantasi
Huntington?", dalamJurnal Ulumul Quran, Vol. IV, no. 5, hal. 50.
Esposito, John L. 1995. The Islamic Threat: N1yth Or Reality?. Bandung: Mizan.
Mahasin, Aswab. (Eds.).1996. Ruh Islam, dalam Budaya Bangsa:
Wacana Antar Agama dan Bangsa. Jakarta: Yayasan Festival Istiqlal.
Mark W, Woodward (ed.), 1998. Toward A Neni Paradigm: Recent
Developments in Indonesian Islamic Thought. Terjemahkan oleh Ihsah
Ali Fauzi dengan judul: Jalan Baru Islam: Memetakan Paradigma Mutakhir Islam di Indonesia. Bandung: Mizan.
Falk, Richard. 1997. Geopolitik Penyingkiran terhadap Islam. Dalam
Jurnal Ulumul Quran, Vol. VII, No.6, hal. 63-77.
Sahal, Ahmad. 1994. Kemudian, Di manakah Emansipasi? Tentang Teori Kritis Geneologi, dan Dekonstruksi" ]urnal Kalam, Edisi I, tahun,12
Sugiharto, Bambang. 1996. Postmodernisme: Tantangan bagi Filsafat.
Yogyakarta: Kanisius.
Gellner, Ernest. 1992. Postmodernism, Reason and Religio. New York:
Routladge.
Naisbitt, John. 1997. Megatrends Asia: The Eight Asian Megatrends
That are Changing the World. London: Nicholas Brealey.
Asy'ari, Musa. 1998. Memaknai Suatu Krisis Membangun Paradigma Pemikiran lmajinatif. Pidato llmiyah pada rapat Senat Terbuka Dies natalis ke-47 IAIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta, 26 September.
Piliang, Yasraf Amir. 1998. Sebuah Dunia yang Terlipat: Realitas
Kebudayaan Menjelang Milenium Ketiga dan Matinya Posmodernisme. Bandung: Mizan.
Soros, George. 1995. On Soros: Staying a Head of the Curoe. New York. Republika (laporan utama). 1998. Tinggat 400 Hari lagi, Sang Kutu
Pembawa Kiamat Datang dan Jakarta 2000 dan Kiamat Milenium Bug. Tanggal.29 November.
Kleden, Ignas. 1995. Kebangkitan Agama dalam Tiga Dimensi,
dalam Kompas, 3 April.
Azra, Azyurmadi. 1996. Kultus, dalam Muhammad Wahyuni Nafis
(Eds.), Rekonstruksi dan RenunganReligius Islam. Jakarta: Paramadina.
laporan Majalah Gatra, nomor 42, tahun IV, 5 September, 1998, 24-33.
Effendy, Bachtiar. 1997. Masyarakat Agama dan Tantangan Globalisasi: Mempertimbangkan Konsep Deprivatisasi Agama. Dalam Ulumul Quran, nomor 3. Vol. VII.
Muzani, SaifuL 1993. Benturan Islam-Barat suatu Proyek Di zaman
Pasca-Modem. Dalam Jurnal Ulumul Quran, Vol. IV, No. 5.
Madjid, Nurcholish. 1995. Pintu-pintu Menuju Tuhan.Jakarta:
Paramadina.
Nafis, Muhammad Wahyuni dan Komaruddin Hidayat. 1995. Agama
Masa Depan Perspektif Filsafat Perennial.. Jakarta: Paramadina.
Ahmed, akbar S. dan Hasting Donnan. 1994. Islam, Globalization and
Postmodemity, (eds.), London & New York: Routledge
Abdullah, M. Amin. 1998. Falsafah Kaltim. Jakarta: Paramadina dan
Gramedia Pustaka Utama.
Harian Kedaulatan Rakyat.1999. Kamis, 23 Desember, hal.1 dan 11.
Rabi, Ibrahim M. Abu. 1987. Beyond the Postmodernism Mind,
dalam The American Journal of Islamic Sodal Sciences, Nomor 2,Vol. VII
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v11i3.5212
Editorial Office: | Phone : +6282333435641 |