Wayang Existence in The Islamization for Traditional Javanese People

Kenfitria Diah Wijayanti

Abstract


Wayang (puppet) is one of Javanese culture form which was originally a cult of the local religion. Wayang has a dimension of spirituality that meets cultural aesthetics. This article focuses on how wayang is used as a preaching medium in the context of the spread of Islam, especially on the Java island and the values of virtue found in wayang stories. This research is a type of library research. The data collection method used is the documentation method. The data in this study is in the form of information on the process of Islamization for traditional Javanese people; the information is from books, literature, journals, and newspapers. Meanwhile, the data analysis technique uses descriptive analysis. Through analysis of the data, the results obtained are: (1) The names of wayang characters contain Islamic philosophical meanings; (2) The wayang stories modified are packed with deep story themes containing Islamic/divine content; (3) The wayang stories had been modified by Walisanga include virtue religious values, leadership values, and human or social values.


Wayang merupakan salah satu wujud budaya masyarakat Jawa yang pada mulanya merupakan pemujaan agama lokal. Wayang memiliki dimensi spiritualitas yang bertemu dengan estetika budaya. Artikel ini memfokuskan pada bagaimana wayang digunakan sebagai media dakwah dalam rangka penyebaran agama Islam khususnya di pulau Jawa dan nilai-nilai keutamaan yang terdapat dalam cerita wayang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Data dalam penelitian ini berwujud informasi proses islamisasi masyarakat tradisional Jawa yang berasal dari buku, literatur, jurnal, dan surat kabar. Sementara itu, teknik analisis data menggunakan deskriptif analisis. Melalui analisis data tersebut, diperoleh hasil berupa: (1) Nama-nama tokoh pewayangan mengandung makna filosofis islami; (2) Cerita pewayangan mengalami modifikasi dikemas dengan tema cerita lebet yang memuat konten islami/ketuhanan; (3) Cerita pewayangan yang dimodifikasi para walisanga mengandung nilai keutamaan, yakni: nilai religius, nilai kepemimpinan, dan nilai kemanusiaan atau sosial.


Keywords


Wayang; preaching of Islam; Virtue Value.

Full Text:

PDF

References


Amir, Hazim. 1994. Nilai-Nilai Etis dalam Wayang. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Akhyanto, Nundhir, & A, Suwardi. 1988. Perspektif Wayang dalam Pertumbuhan Kebudayaan Nasional. Cakrawala Pendidikan 7 (1), 92-111.

Astiyanto, Heniy. 2012. Filsafat Jawa: Menggali Butir-Butir Kearifan Lokal. Yogyakarta: Warta Pustaka.

Endraswara, Suwardi. 2011. Kebatinan Jawa: Laku Hidup Utama Meraih Derajat Sempurna. Yogyakarta: Lembu Jawa.

Hariwidjoyo, Atmo. 2011. Wayang dan Karakter Manusia. Yogyakarta: Absolut.

Hersapandi. 1999. Wayang Wong Sriwedari: dari Seni Istana Menjadi Seni Komersial. Yogyakarta: Yayasan untuk Indonesia.

Husda, Husaini. 2016. Islamisasi Nusantara (Analisis Terhadap Discursus Para Sejarawan). Adabiya 18 (35), 17-29.

Junaidi. 2011. Wayang sebagai Media Pendidikan Budi Pekerti Bagi Generasi Muda. Yogyakarta: Arindo Nusa Media.

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lisbijanto, Herry. 2013. Wayang. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Masitoh, Siti. 2016. The Quest of The Islamic Archipelago Inheritance through The Javanese Living Folklore. El Harakah 18 (1), 19-27.

Masroer, Ch Jb. 2015. Spiritualitas Islam dalam Budaya Wayang Kulit Masyarakat Jawa dan Sunda. Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama 9 (1), 38-61.

Muqoyyidin, Andik Wahyun. 2012. Dialektika Islam dan Budaya Lokal dalam Bidang Sosial sebagai Salah Satu Wajah Islam Jawa. El Harakah 14 (1), 18-33.

Novayani, Irma. 2017. Islamisasi Ilmu Pengetahuan Menurut Pandangan Al-Attas dan Implikasi terhadap Lembaga Pendidikan International Institute of Islamic Thought Civilization. Al-Muta’aliyah 1 (1), 74-89.

Nurgiantoro, Burhan. 2011. Wayang dan Pengembangan Karakter Bangsa. Jurnal Pendidikan Karakter 1 (1), 18-34.

Posha, Beti Yanuri. 2015. Perkembangan Islam di Indonesia Pasca Kemerdekaan. Jurnal Historia 3 (2), 75-82.

Purwanto, Sigit. 2018. Pendidikan Nilai dalam Pagelaran Wayang Kulit. Taalum Jurnal Pendidikan Islam 6 (1), 101-130.

Rahman, AR. 2017. Perkembangan Islam di Indonesia Masa Kemerdekaan (Suatu Kajian Historis). Lensa Budaya: Journal of Cultural Sciences 12 (2), 117-125.

Soetarno. 2008. Pertunjukkan Wayang dalam Era Global. Jurnal Resital 9 (2), 118-128.

Susanti, M & Wahyuni, S. 2017. Analisis Kebutuhan Model Media Audio Cerita Wayang bagi Remaja Jurnal Perkommas 2 (1), 29-42.

Sutardjo, Imam. 2006. Serpihan Mutiara Pertunjukkan Wayang. Surakarta: Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS.

Sutardjo, Imam. 2008. Kajian Budaya Jawa. Surakarta: Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS.

Tim Redaksi. 2011. Wayang sebagai Media Komunikasi Tradisional dalam Diseminasi Informasi. Jakarta: Kementrian Komunikasi dan Informatika RI Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik.

Wardani, NE & Widiyastuti, E. Jenis-Jenis Teater Wayang di Surakarta. Surakarta: UNS Press.




DOI: https://doi.org/10.18860/el.v21i1.6279

Editorial Office:
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Jalan Gajayana No.50, Malang, Indonesia 65144
This work is licensed under a CC-BY-NC-SA.
el Harakah, ISSN : 1858-4357 | e-ISSN : 2356-1734
Phone : +6282333435641
Fax : (0341) 572533
Email : elharakah@uin-malang.ac.id
elharakahjurnal@gmail.com
Website : http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/infopub
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang