Culture and Religion: The Movement and Thought of Islam Nusantara Nowadays, A Socio-Cultural Reflection
Abstract
Umat Islam sudah biasa bergumul dan bergulat dengan keanekaragaman. Ada Islam Nusantara, Islam Berkemajuan (berarti ada Islam yang tidak berkemajuan), ada Islam Wasathiyah atau Islam Moderat (berarti ada Islam yang tidak Moderat), dan sederetan istilah lainnya seperti Islam Transformatif, Islam Hadhari, atau Islam Progresif yang coba dikembangkan oleh organisasi masyarakat Islam atau intelektual Muslim. Artikel ini mengulas pergerakan dan pemikiran Islam Nusantara NU didirikan, beragam dinamika terhadap pandangan keislaman sudah terjadi. NU mengakui keragaman pendapat agama dalam empat mazhab, namun kelompok-kelompok Islam puritan merasa bahwa hanya pandangannya saja yang benar, hanya Islamnya saja yang berhak masuk surga, hanya kitab tertentu yang boleh dibaca, dan hanya pendapat gurunya saja yang dianggap otoritatif. Mereka tampak penuh semangat dan menarik generasi muda atau orang yang baru bersemangat dalam berislam, mereka bagai meteor yang bersinar terang, tapi kemudian cepat pudar dan akhirnya padam. Zaman telah membuktikan, gerakan-gerakan seperti itu tumbuh dan hilang berganti dengan cepat. Islam Nusantara sudah membumi, bersama dengan Islam Berkemajuan, keduanya bergerak dan berkembang ke depan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdalla, U. A. (2015). Reportase Majlis Kamisan, Kontroversi Islam Nusantara. IslamLib. http://islamlib.com/gagasan/islamnusantara/kontroversi-islam-nusantara
Ali, A. (2015, Juni 8). Membumikan al-Kulliyat al-Khams sebagai paradigma Islam Nusantara. NU Online. http://www.nu.or.id
Alma’arif. (2015). Islam Nusantara: Studi epistemologis dan kritis. Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 15(2), 265–291.
Arsyad, M. (2012). Kajian kritis tentang akulturasi Islam dengan budaya lokal. Lentera Pendidikan, 15(2), 211–217.
Azra, A. (2003). Asia Tenggara: Konsentrasi baru kebangkitan Islam. Bandung: Fokusmedia.
Azra, A. (2015a, Juni 18). Islam Nusantara (1). Republika Online. http://www.republika.co.id/berita/kolom/resonansi/15/06/17/nq3f9n-islam-nusantara-1
Azra, A. (2015b, Juli 8). Islam Nusantara adalah Islam toleran. Berita Satu. http://www.beritasatu.com/nasional/nusantara
Bentley, J. H., Bridenthal, R., & Wigen, K. E. (2007). Seascapes: Maritime histories, littoral cultures, and transoceanic exchanges. Honolulu: University of Hawai'i Press.
Bizawie, Z. M. (2015). Islam Nusantara sebagai subjek dalam Islamic studies: Lintas diskursus dan metodologis. In A. Sahal & M. Aziz (Eds.), Islam Nusantara: Dari Ushul Fiqh hingga Konsep Historis (pp. 105–132). Bandung: Mizan.
Drewes, G. W. J. (1968). New light on the coming of Islam to Indonesia. Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde (BKI), 124(4), 433–459. https://doi.org/10.1163/22134379-90002884
Fatimi, S. Q. (1963). Islam comes to Malaysia (pp. 31–32). Singapore: Malaysian Sociological Institute.
Hizbut Tahrir Indonesia. (2015, Juli 1). Bahaya ide Islam Nusantara. http://hizbut-tahrir.or.id/2015/07/01/bahaya-ide-islam-nusantara/
der Kroef, J. M. (1951). The term Indonesia: Its origin and usage. Journal of the American Oriental Society, 71(3), 166–171. https://doi.org/10.2307/595186
Karim, M. A. (2007). Islam Nusantara. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Kuntowijoyo. (2008). Paradigma Islam: Interpretasi untuk aksi. Bandung: Mizan.
Laffan, M. F. (2007). Islamic nationhood and colonial Indonesia: The umma below the winds (1st ed.). London: Routledge.
Laffan, M. (2015). Sejarah Islam di Nusantara. Yogyakarta: Bentang.
Madjid, N. (1992). Islam: Doktrin dan peradaban. Jakarta: Paramadina.
Morrison, G. E. (1951). The coming of Islam to the East India. Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society (JMBRAS), 24(1), 31–37.
Mujiburrahman. (2008). Mengindonesiakan Islam: Representasi dan ideologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Muslim Media News. (2015, Agustus 10). KH. Ma’ruf Amin siap dorong PBNU jadikan Islam Nusantara sebagai pola pikir. http://www.muslimedianews.com/2015/08/kh-maruf-amin-siap-dorong-pbnu-jadikan.html#ixzz3xO5iqA8U
Prapantja, R. (1962). Java in the 14th century: A study in cultural history (T. G. Pigeaud, Trans.). The Hague: Martinus Nijhoff.
Reportase Majlis Kamisan, kontroversi Islam Nusantara. (n.d.). IslamLib. http://islamlib.com/gagasan/islamnusantara/kontroversi-islam-nusantara/
Republika Online. (2015, Agustus 2). Pandangan profesor Belanda mengenai Islam Nusantara. http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/08/02/nsf4l6368-pandangan-profesor-belanda-mengenai-islam-nusantara
Rizieq, H. (2016, Januari 16). Inilah kesesatan Jemaat Islam Nusantara (JIN). Eramuslim. http://www.eramuslim.com/berita/analisa/habib-rizieq-inilah-kesesatan-islam-nusantara.htm#.VpnhXraLTDc
Situs Islam Nusantara. (2016, Januari 9). Islam Nusantara sejak zaman Wali Songo ajarkan kesantunan. http://www.islamnusantara.com/islam-nusantara-sejak-zaman-wali-songo-ajarkan-kesantunan/
Suparjo. (2008). Islam dan budaya: Strategi kultural Walisongo dalam membangun masyarakat Muslim Indonesia. Komunika, 2(2), 181–182.
Suryanegara, A. M. (1998). Menemukan sejarah: Wacana pergerakan Islam di Indonesia. Bandung: Mizan.
Wahid, A. (1989). Pribumisasi Islam. In M. Azhari & A. M. Saleh (Eds.), Islam Indonesia menatap masa depan (pp. 1–18). Jakarta: P3M.
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v21i1.6513
Editorial Office: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang | Phone: +6282333435641 |