Culture and Religion: The Movement and Thought of Islam Nusantara Nowadays, A Socio-Cultural Reflection
Abstract
The Islamic ummah is usually used to struggling and wrestling with diversity. There are Nusantara Islam, Progressive Islam (Islam Berkemajuan), Wasathiyah Islam or Moderate Islam and a range of other terms such as Transformative Islam, Hadhari Islam, or Progressive Islam which community organizations try to develop Islam or Muslim intellectuals. This paper explores the movement and thought of Islam Nusantara. Since Nahdlatul Ulama (NU) was established, various dynamics of Islamic views have taken place. NU recognizes the diversity of religious opinions in four schools, but puritan Islamic groups feel that only their views are correct, only Islam has the right to enter heaven, only certain books can be read, and only the opinions of the teacher are considered authoritative. They looked enthusiastic and attracted attention of young generation and people who are just passionate about Islam, they are like a meteor that shines brightly, but then fades quickly and finally goes out. The time has proven, movements like that, then grow and disappear and change rapidly. The Nusantara Islam, however, has been down to earth, along with the Progressive Islam have taken steps, both are moving and developing in the future.
Umat Islam sudah biasa bergumul dan bergulat dengan keanekaragaman. Ada Islam Nusantara, Islam Berkemajuan (berarti ada Islam yang tidak berkemajuan), ada Islam Wasathiyah atau Islam Moderat (berarti ada Islam yang tidak Moderat), dan sederetan istilah lainnya seperti Islam Transformatif, Islam Hadhari, atau Islam Progresif yang coba dikembangkan oleh organisasi masyarakat Islam atau intelektual Muslim. Artikel ini mengulas pergerakan dan pemikiran Islam Nusantara NU didirikan, beragam dinamika terhadap pandangan keislaman sudah terjadi. NU mengakui keragaman pendapat agama dalam empat mazhab, namun kelompok-kelompok Islam puritan merasa bahwa hanya pandangannya saja yang benar, hanya Islamnya saja yang berhak masuk surga, hanya kitab tertentu yang boleh dibaca, dan hanya pendapat gurunya saja yang dianggap otoritatif. Mereka tampak penuh semangat dan menarik generasi muda atau orang yang baru bersemangat dalam berislam, mereka bagai meteor yang bersinar terang, tapi kemudian cepat pudar dan akhirnya padam. Zaman telah membuktikan, gerakan-gerakan seperti itu tumbuh dan hilang berganti dengan cepat. Islam Nusantara sudah membumi, bersama dengan Islam Berkemajuan, keduanya bergerak dan berkembang ke depan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdalla, Ulil Abshar. 2015. Reportase Majlis Kamisan, Kontroversi Islam Nusantara. Islam Lib. http://islamlib.com/gagasan/islamnusantara/kontroversi-islam-nusantara
Ali, Ahmad. 2015. Membumikan al-Kulliyat al-Khams sebagai Paradigma Islam Nusantara. NU Online, 8 Juni, www.nu.or.id.
Alma’arif. 2015. Islam Nusantara: Studi Epistemologis Dan Kritis, ANALISIS: Jurnal Studi Keislaman, 15 (2), 265-291.
Arsyad, M. 2012. Kajian Kritis tentang Akulturasi Islam dengan Budaya Lokal. Lentera Pendidikan, 15 (2), 211-217.
Azra, Azyumardi. 2003. Asia Tenggara Konsentrasi Baru Kebangkitan Islam. Bandung: Fokusmedia.
Azra, Azyumardi. 2015a. Islam Nusantara (1), Republika Online 18 Juni, http://www.republika.co.id/berita/kolom/resonansi/15/06/17/nq3f9n-islam-nusantara-1
Azra, Azyumardi. 2015b. Islam Nusantara adalah Islam Toleran, 08/07/2015, Berita Satu, http://www.beritasatu.com/nasional/nusantara
Bentley, Jerry H.; Bridenthal, Renate & Wigen, Kären E. 2007. Seascapes: Maritime Histories, Littoral Cultures, and Transoceanic Exchanges. Honolulu: University of Hawai'i Press.
Bizawie, Zainul Milal. 2015. Islam Nusantara Sebagai Subjek dalam Islamic Studies: Lintas Diskurus dan Metodologis. In Akhmad Sahal, Munawir Aziz. Islam Nusantara; dari Ushul Fiqh hingga Konsep Historis. Bandung: Mizan.
Drewes, GWJ. 1968. New Light on the Coming of Islam to Indonesia. BKI, 124 (4), 433-459.
Fatimi, S.Q., Islam Comes to Malaysia. Singapore: Malaysian Sociological Institute, 1963, h.31-32.
HTI, Bahaya Ide Islam Nusantara, 01/07/2015 , (http://hizbut-tahrir.or.id/2015/07/01/bahaya-ide-islam-nusantara/)
der Kroef, Justus M. 1951. The Term Indonesia: Its Origin and Usage, Journal of the American Oriental Society, 71 (3),166-171.
Karim, M. Abdul. 2007. Islam Nusantara. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Kuntowijoyo. 2008. Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi. Bandung: Mizan.
Laffan, Michael Francis. 2007. Islamic Nationhood and Colonial Indonesia: The Umma Below The Winds (Soas/Routledge Studies On The Middle East) 1st Edition. London: Routledge.
Laffan, Michael. 2015. Sejarah Islam di Nusantara. Yogyakarta: Bentang.
Madjid, Nurcholish. 1992. Islam: Doktrin dan Peradaban. Jakarta: Paramadina.
Morrison, G.E. 1951. The Coming of Islam to the East India. JMBRAS, 24 (1), 31-37.
Mujiburrahman. 2008. Mengindonesiakan Islam: Representasi dan Ideologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Muslim Media News, “KH. Ma'ruf Amin Siap Dorong PBNU Jadikan Islam Nusantara sebagai Pola Pikir,” 10/08/2015, (http://www.muslimedianews.com/2015/08/kh-maruf-amin-siap-dorong-pbnu-jadikan.html#ixzz3xO5iqA8U)
Prapantja, Rakawi. 1962. trans. Theodore Gauthier Pigeaud, Java in the 14th Century, A Study in Cultural History, The Hague, Martinus Nijhoff.
Reportase Majlis Kamisan, Kontroversi Islam Nusantara, Islam Lib. http://islamlib.com/gagasan/islamnusantara/kontroversi-islam-nusantara/
Republika Online, Pandangan Profesor Belanda Mengenai Islam Nusantara , 02/08/2015 (http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/08/02/nsf4l6368-pandangan-profesor-belanda-mengenai-islam-nusantara)
Rizieq, Habib. 2016. Inilah Kesesatan Jemaat Islam Nusantara (JIN), 16/01/2016 (http://www.eramuslim.com/berita/analisa/habib-rizieq-inilah-kesesatan-islam-nusantara.htm#.VpnhXraLTDc)
Situs Islam Nusantara, Islam Nusantara Sejak Zaman Wali Songo Ajarkan Kesantunan, 09/01/2016, (http://www.islamnusantara.com/islam-nusantara-sejak-zaman-wali-songo-ajarkan-kesantunan/)
Suparjo. 2008. Islam dan Budaya: Strategi Kultural Walisongo dalam Membangun Masyarakat Muslim Indonesia. Komunika, 2 (2), 181-182.
Suryanegara, Ahmad Mansur. 1998. Menemukan Sejarah: Wacana Pergerakan Islam di Indonesia. Bandung: Mizan.
Wahid, Abdurrahman. 1989. Pribumisasi Islam. In Muntaha Azhari & Abdul Mun'im Saleh (Eds), Islam Indonesia Menatap Masa Depan. Jakarta: P3M.
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v21i1.6513
Editorial Office: | Phone : +6282333435641 |