Developing Religious Culture through Integrative Religious Practice in Indonesian State Islamic University
Abstract
Higher education has been accused as an environment which has less moral and religious values. The negative stereotype became more evident when some higher education institutions involved in some disputes such as brawl among students, and riots in Ramadhan and at the time of sahur. There is also State Islamic Higher Education Institution (PTKIN) among the campuses. However, some SIHEIs have constructed religious culture through Integrative Religious Practices (IRP). The paper aims at evaluating the IRP as a strategy in building campus religious culture. Interview, participant observation, and data analysis lead to the finding that IRP development was formally done in class and was informally and ceremonially applied outside the class through ma’had, students’ organizations, cooperation with religious institutions, and relation across region and professions can build campus religious culture. Moreover, it also improves students’ ethical behavior, empathy, and tolerant. The study suggests that religious subject in higher education and schools is developed using IRP and involves relevant units and religious organizations outside campus to improve the understanding on the socio-religious value to establish ethical, tolerant, empathy, and cooperative behavior.
Perguruan Tinggi telah dituduh sebagai lingkungan yang kurang mencerminkan nilai-nilai moral dan religius. Stereotip buruk ini makin diperkuat dengan keterlibatan PT dalam beberapa kericuhan seperti tawuran mahasiswa serta tawuran di bulan Ramadhan dan di waktu sahur. Di antara perguruan tinggi tersebut terdapat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Namun ada juga PTKIN yang telah membangun budaya religius melalui Praktik Keagamaan Integratif (PKI). Tulisan ini mengevaluasi PKI sebagai strategi dalam membangun budaya religius di kampus. Wawancara, observasi partisipan, dan analisis data yang dilakukan menghasilkan temuan bahwa pengembangan PKI yang dilakukan secara formal di kelas dan diaplikasikan nonformal dan seremonial di luar kelas melalui ma’had, organisasi kemahasiswaan, kerjasama dengan lembaga keagamaan, dan pergaulan lintas daerah dan profesi dapat membangun budaya religius di kampus. Selain itu, hal itu juga dapat menumbuhkan sikap etis, empati, dan toleran di kalangan mahasiswa. Tulisan ini menyarankan agar materi keagamaan di PT dan sekolah dikembangkan dengan praktik keagamaan integratif dan melibatkan berbagai unit terkait dan organisasi keagamaan di luar kampus untuk meningkatkan pemahaman nilai-nilai sosial-keagamaan sehingga menumbuhkan perilaku agamis, toleran, empati, dan sikap saling menghargai.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aksoy, H., & Yusuf Abdulfatai, O. 2019. Exploring the impact of religiousness and culture on luxury fashion goods purchasing intention A behavioral study on Nigerian Muslim consumers. Journal of Islamic Marketing, 10(3), 768–789. https://doi.org/10.1108/JIMA-01-2018-0022
Ali, N., Miftahusyai’an, M., Prasetyo, A.T., & Muttaqin, I. M. 2018. Implementasi kurikulum integratif UIN pada ma’had mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. LP2M UIN Malang
Ali, N. 2019. The integrative curriculum of religion and science at special pesantren for university students. Ulul Albab Jurnal Studi Islam, 20 (1), 95–122. https://doi.org/10.18860/ua.v20i1.6353
Alsubaie, M. A. 2015. Hidden curriculum as one of the current issues of curriculum. Journal of Education and Practice, 6(33), 125–128. Retrieved from www.iiste.org%0Awww.iiste.org
Andrianto, A. 2019. Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja di Lebab mulyo kecamatan Kemuning Kota Palembang. Jurnal PAI Raden Fatah, 1(1), 82–104.
Ariyanik, S., & Suhartini, E. 2012. Fenomena kenakalan remaja di desa Wonorejo kabupaten Situbondo. Jurnal Entitas Sosiologi, I(2), 16–26.
Cornbleth, C. 1984. Beyond hidden curriculum? Journal of Curriculum Studies, 16 (1), 29–36. https: //doi.org/10.1080/0022027840160105
Fimansyah, W & Kumalasari, D. 2015. Penanaman nilai-nilai nasionalisme melalui pembelajaran sejarah di SMA Kebangsaan Yogjakarta. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 10(2), 87–102. https : //doi.org/10.24198/ jppm.v4i2. 14393
Fitri, A.Z., Nafis, M.M., Mujib, F. 2019. Integration of walisongo’s da’wah with science in Indonesian national qualification framework. El Harakah, 21(1), 37–64.
Ghony, M. D. 2018. Agama dan Kekerasan Massa. El Harakah (Terakreditasi), 4(3), 11-17.
Hamidah, L. N. 2016. Strategi internalisasi nilai-nilai religius siswa melalui program kegiatan keagamaan: Studi multi kasus di SMAN I Malang dan MAN 1 Malang. (UIN Maliki Malang). http: //etheses.uin-malang.ac.id /4083/1/14770011.pdf
Irsad, M. 2016. Pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam di madrasah: Studi atas pemikiran Muhaimain. Iqra’, 2(1), 230–268.
Jerald, C. D. 2006. School culture: “the hidden curriculum (Vol. 331). www.centerforcsri.org
Kameliah, N. 2017. Tinjauan kriminologi konflik mahasiswa dalam kampus: Studi kasus tawuran mahasiswa UIN Alauddin Makassar). Makasar.
Khuzaimah. 2017. Paradigma pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam di sekolah (Analisis berbagai kritik terhadap PAI). Jurnal Kependidikan, 5(1), 81–90.
Logan, K. R., & Hartwick, J. M. M. 2019. Teaching and talking about religion: strategies for teacher educators. Social Studies Research and Practice, 14(2), 167–179. https: //doi.org/10.1108/ssrp-05-2019-0027
Maulana, D. H. 2019. Cekcok masalah spanduk, 2 kelompok mahasiswa USU saling serang. https://news.detik.com/berita/d-4806794
Muhaimin, Suti’ah, & Ali, N. 2001. Paradigma Pendidikan Islam Humanis (1st ed.). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Pratama, S., Siraj, A., & Yusuf T, M. 2019. Pengaruh budaya religius dan self regulated terhadap prilaku keagamaan siswa. Edukasi Islami :Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 331–346.
Ramadhan, B. 2017. Tawuran mahasiswa universitas Riau coreng dunia pendidikan. Republica.com website: https: //nasional.republika.co.id /berita/nasional/daerah/17/10/06
Reinhard. 2019. Tawuran mahasiswa saat sahur terjadi lagi di Makassar News detik.com website: https://news.detik.com/berita/d-4566081
Setiyawati, R. 2015. aktualisasi nilai-nilai islam-dalam kehidupan kampus. https: //beritalangitan.com/news
Sulis, H. 2018. Tawuran mahasiswa UIN Alauddin Makassar. https: //lampung.tribunnews.com/2018/10/23/ tawuran mahasiswa uin alauddin makassar
Suyitno. 2018. Strategi pembentukan budaya religius untuk meningkatkan karakter islami di sekolah dasar Muhammadiyah Wirobrajan 3 Yogyakarta. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 10(2), 191–204.
Syaifuddin, A. 2018. Internalisasi Pendidikan Agama Islam Melalui Budaya Religius dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba di MAN Tuban Tahun Pelajaran 2015-2016. 14, 1–9. http: //www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=2444
Syifaunnufush, A. D., & Diana, R. R. 2017. Kecenderungan kenakalan remaja ditinjau dari kekuatan karakter dan persepsi komunikasi empatik orangtua. Jurnal Psikologi Integratif, 5(1), 47–68.
Zamzami, M. C. 2015. Penguatan pengalaman keagamaan di sekolah. J-PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1(2), 293–310. https: //doi.org/10.18860/JPAI.V1I2.3353
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v22i1.8726
Editorial Office: | Phone : +6282333435641 |