Female Circumcision: Mopolihu Lo Limu and Mongubingo Customs in Building Leadership Behavior
Abstract
Artikel ini membahas mengenai adat khitan perempuan bagi masyarakat Gorontalo yang dilakukan secara turun temurun. Urutan prosesi adat khitan perempuan memiliki lambang, arti dan maksud tersendiri, yakni mengharapkan setiap anak perempuan yang dikhitan menjadi perempuan yang taat beragama, bermanfaat bagi kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Selain itu, mereka diharapkan berjiwa pemimpin yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Peran perempuan sebagai seorang pemimpin dan bagaimana berperilaku dalam memimpin tercermin dalam tata cara adat khitan perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pandangan hidup masyarakat Gorontalo, adat khitan perempuan adalah suatu kewajiban karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan penjabaran nilai-nilai agama. Keteguhan masyarakat Gorontalo untuk selalu melestarikan adat khitan perempuan tetap terjaga, meskipun dalam pandangan sebagian ulama dan sebagian masyarakat khitan perempuan bukan merupakan perkara wajib yang harus dilakukan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Affiah, N. D. (2017). Islam, kepemimpinan perempuan, dan seksualitas. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Ahmad, A. (n.d.). Potret khusus perilaku korupsi perempuan pemimpin daerah. https://covesia.com/news/baca/83508/potret-khusus-perilaku-korupsi-perempuan-pemimpin-di-daerah
Amin, B. (2012). Memori Gorontalo, teritori, transmisi dan tradisi. Yogyakarta: Ombak.
Amin, S. (2018). Teologi perempuan: Menyejajarkan atau menyatukan? El Harakah, 3(1), 31–40.
Arpin, A., & Haritsa, H. (2018). Penyelesaian tindak pidana melalui mediasi penal oleh masyarakat desa di Kabupaten Gorontalo. Jurisprudentie: Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum, 5(2), 44–66.
Astuti, R. P. (2019). Optimalisasi pemberdayaan perempuan dalam kepemimpinan efektif. An-Nisa’, 12(1), 101–119.
Botutihe, M., & Daulima, F. (2003). Tata upacara adat Gorontalo. Gorontalo: Galeri Budaya Daerah.
Djibu, F., Kobi, S., & Katili, L. D. (2014). Makna dan nilai tradisi mopolihu lo limu pada masyarakat Gorontalo. KIM Fakultas Ilmu Sosial, 2(3).
Geotimes. (2017). Kepemimpinan perempuan di masa kini. https://geotimes.co.id/opini/kepemimpinan-perempuan-di-masa-kini/
Inayati, I. N., Widanti, A., & Lucyati, A. (2016). Ketentuan tentang sunat perempuan dikaitkan dengan asas gender dan nondiskriminatif. Soepra, 2(1), 61–73.
Isroqunnajah, I. (2008). Dorsumsisi, awal kekerasan terhadap perempuan? El Harakah (Terakreditasi), 3(1), 9–20.
Jurdi, S. (2010). Sosiologi Islam & masyarakat modern. Jakarta: Kencana.
Khatijah. (2014). Khitan laki-laki dan perempuan perspektif empat mazhab dan medis [Tesis, Universitas Islam Negeri Sultan Sarif Kasim Riau].
Khumairo. (2019, May 6). Kepala Bappenas tegaskan peran perempuan dalam pembangunan Indonesia. https://www.wartaekonomi.co.id/read226514/kepala-bappenas-tegaskan-peran-perempuan-dalam-pembangunan-indonesia.html
Maisarah, M. M. (2015). Polemik khitan perempuan: Tinjauan dari berbagai aspek. Jurnal Al-Huda, 7, 69–96.
Makmur. (2009). Teori manajemen stratejik dalam pemerintahan dan pembangunan. Bandung: Refika Aditama.
Mufidah. (2008). Perempuan dan keutuhan bangsa: Terikat atau merekat? El Harakah (Terakreditasi), 3(1), 100–111.
Mustaqim, M. (2016). Konstruksi dan reproduksi budaya khitan perempuan: Pergulatan antara tradisi, keberagamaan dan kekerasan seksual di Jawa. Palastren: Jurnal Studi Gender, 6(1), 89–106.
Nashichuddin, A. (2010). Realitas tradisi khifadh di masyarakat. Malang: UIN-Maliki Press.
Nofianti, L. (2016). Perempuan di sektor publik. Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender, 15(1), 51–61.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 6 tahun 2014 tentang Sunat Perempuan. (2016). Diakses dari https://kesmas.kemkes.go.id
Poenk, S. (2016, October 3). Posisi dan peran perempuan dalam pembangunan bangsa. http://rakyatbekasi.com
Prantiasih, A. (2016). Reposisi peran dan fungsi perempuan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 27(1), 1–6.
Prasetya, H. A. (2019, November 16). Islam, kepemimpinan perempuan, dan seksualitas. https://www.kompasiana.com/hariansyahade/5dd002dfd541df36361b7902/review-buku-islam-kepemimpinan-perempuan-dan-seksualitas
Samani, M., & Harianto. (2012). Konsep dan model pendidikan karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tombuu, A. K. (2011). Analisis kepemimpinan transformasional terhadap kualitas perencanaan pembangunan daerah [Tesis, STIA LAN Makassar].
WHO International. (1997). Types of female genital mutilation. https://www.who.int/sexual-and-reproductive-health/types-of-female-genital-mutilation
DOI: https://doi.org/10.18860/el.v22i1.8785
Editorial Office: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang | Phone: +6282333435641 |