Identitas sosial dan perilaku prososial pada anggota fandom K-Pop
Abstract
KEY WORDS:
K-Pop fandom members; K-Pop; prosocial behavior; social identity
ABSTRAK
Anggota fandom K-Pop berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pro-sosial, termasuk donasi, kampanye, dan menjadi sukarelawan. Segala bentuk perilaku prososial yang dilakukan oleh fandom K-Pop berkaitan dengan identitas sosialnya sebagai bagian dari fandom. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara identitas sosial penggemar K-Pop dan perilaku prososial. Penelitian ini melibatkan 145 orang yang direkrut menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria yaitu berusia 18-40 tahun dan merupakan anggota dari setidaknya satu fandom K-Pop. Hasil analisis menunjukkan bahwa identitas sebagai memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan perilaku prososial dan hubungan kedua variabel relatif kuat. Dengan demikian, tingkat identitas sosial yang lebih tinggi dalam fandom K-Pop berkaitan dengan peningkatan keterlibatan dalam perilaku prososial. Sebaliknya, tingkat identitas sosial yang lebih rendah berhubungan dengan berkurangnya perilaku pro-sosial.
KATA KUNCI
anggota fandom K-Pop; K-Pop; perilaku prososial; identitas sosial
Copyright ©2023. The Authors. Published by Journal of Indonesian Psychological Science (JIPS). This is an open access article under the CC BY NO SA. link: Creative Commons — Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International — CC BY-NC-SA 4.0
Full Text:
PDFReferences
Abd-Rahim, A. (2019). Online fandom: Social identity and social hierarchy of hallyu fans. Journal for Undergraduate Ethnography, 9(1), 65–81. https://doi.org/10.15273/jue.v9i1.8885 Aprilia, S. A. (2015). Perilaku prososial mahasiswa etnis jawa terhadap sesama etnis dan etnis tionghoa ditinjau dari identitas sosial. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata. Bagaimana fan K-Pop menggalang gerakan protes di media sosial. (2022). Tirto.Id. https://tirto.id/bagaimana-fan-k-pop-menggalang-gerakan-protes-di-media-sosial-f6cJ. Baron, R., & Byrne, D. (2009). Psikologi sosial. Jilid, 2. Brewer, M. B. (1998). Ingroup bias in the minimal intergroup situation: a cognitive- motivational analysis. Psychological Bulletin, 86, 307–324. Bruner, M., Boardley, I., & Cote, J. (2014). Social identity and prosocial and antisocial behavior in youth sport. Psychology of Sport and Exercise, 15(1), 56–64. https://doi.org/10.1016/j.psychsport.2013.09.003 ButarButar, E. E. (2015). Hubungan antara identitas etnis batak dengan perilaku prososial pada mahasiswa etnis batak di universitas kristen satya wacana (Issue 1). Dayakini, T., & Hudaniah. (2009). Psikologi sosial. Edisi evisi. UMM Press. Malang. Eisenberg, N., & Mussen, P. H. (1989). The roots of prosocial behavior in children. Cambridge University Press. UK. Feitosa, J., Salazar, M., & Salas, E. (2012). Social identity: Clarifying its dimensions across cultures. Psychological Topics, 21(3), 527–548. Gumelar, S. A., Almaida, R., & Laksmiwati, A. (2021). Dinamika psikologis fangirl K-Pop. Cognicia, 9(1), 17–24. https://doi.org/10.22219/cognicia.v9i1.15059 Hawkins, C., & Brian, A. N. (2012). When Ingroup aren’t “In”: Perceived political belief similiraty moderates religiuos ingroup favoritism. Plos One, 7(12). Indonesia Jadi Negara dengan K-Poper Terbesar di Twitter. (2022). CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20220126202028-227-751687/indonesia-jadi-negara-dengan-k-poper-terbesar-di-twitter. Jenkins, H. (2006). When fandom goes mainstream. Confessions of an Aca-Fan, 30. Jung, S. (2012). Fan activism, cybervigilantism, and othering mechanisms in K-Pop Fandom. https://journal.transformativeworks.org/index.php/ Kaparang, O. M. (2013). Analisa gaya hidup remaja dalam mengimitasi budaya pop Korea melalui televisi. Acta Diurna Komunikasi, 2(2). Kanozia, R., & Ganghariya, G. (2021). More than K-Pop Fans: BTS fandom and activism amid COVID-19 Outbreak. Media Asia, 48(4), 338–345. https://doi.org/10.1080/01296612.2021.1944542 Kligler-Vilenchik, N., McVeigh-Schultz, J., Weitbrecht, C., & Tokuhama, C. (2012). Experiencing fan activism: Understanding the power of fan activist organizations through members’ narratives. Transformative Works and Cultures, 10. Laffan, D. A. (2021). Positive psychosocial outcomes and fanship in K-pop fans: A social identity theory perspective. Psychological Reports, 124(5), 2272-2285. Lee, J. Y. (2019). BTS, Art Revolution: BTS Meets Deleuze. Parrhesia Publishers. Schroy, C., Plante, C. N., Reysen, S., Roberts, S. E., & Gerbasi, K. C. (2016). Different motivations as predictors of psychological connection to fan interest and fan groups in anime, furry, and fantasy sport fandoms. The Phoenix Papers, 2, 148–167. Agatha, D. (2022). Selain ARMY, Ini Sederet Fandom K-Pop yang galang dana untuk korban tragedi Kanjuruhan. Diakses dari: https://www.liputan6.com/health/read/5091113/selain-army-ini-sederet-fandom-kpop-yang-galang-dana-untuk-korban-tragedi-kanjuruhan. Setiawan, A., Priyatama, A., & Hakim, M. (2022). Hubungan antara identitas sosial dengan perilaku prososial pada aktivitas komunitas info cegatan Jogja (ICJ. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa, 7(1), 16–31.
DOI: https://doi.org/10.18860/jips.v3i1.21061
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
------------------------------------------------------------------------------------------
Journal of Indonesian Psychological Science (JIPS) by http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/psiko is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats