Hubungan Emotional Focused Coping dengan Ide Bunuh Diri Pada Mahasiswa UIN Malang

Abstract

Studi ini menyelidiki hubungan antara emotional focused coping dan ide tentang bunuh diri pada mahasiswa. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan kuesioner skala Likert, melibatkan 101 mahasiswa UIN Malang. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan negatif antara emotional focused coping dan konsep ide bunuh diri. Hubungan ini signifikan, dengan koefisien determinasi sebesar -0.500, yang mengindikasikan bahwa 25% kecenderungan bunuh diri dapat dijelaskan oleh rendahnya emotional focused coping. Variabel-variabel yang diukur dalam pengendalian emosional meliputi kesalahan pada diri sendiri, upaya menghindari, dan pemikiran tentang keinginan. Konsep bunuh diri diukur melalui keinginan dan rencana yang terpenuhi. Meskipun 30 dari 41 item penelitian ini dianggap valid, temuan ini menyoroti bahwa pemahaman yang berfokus pada emotional focused coping dapat mengurangi risiko bunuh diri di kalangan mahasiswa.  Implikasinya, hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan program pendidikan dan preventif yang bertujuan meningkatkan keterampilan mengatasi masalah, mengurangi tingkat stres, serta mencegah pemikiran negatif terkait tekanan hidup. Diharapkan dukungan emosional yang lebih baik dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan mental dan pengurangan risiko bunuh diri di kalangan mahasiswa.