Pembelajaran Sosial dalam Pelaksanaan Hukuman Cambuk

Wahyuni Wahyuni, Haiyun Nisa

Abstract


Abstract: Caning is a corporal punishment imposed on violators of Islamic Law in Aceh. Caning is determined based on the Quran and Hadith under the auspices of the Law to provide a deterrent effect for suspects and social learning for the whole community. The purpose of this study to describe social learning in the implementation of caning is viewed from the background of the preparation of the Qanun Jinayat and the implementation process. Data collection is done by the interview technique involving four respondents, namely two people who compiled the Qanun Jinayat and two other key informants from relevant agencies directly involved in the execution of caning. Respondents were selected using a purposive sampling technique. The results have shown that the social learning in the implementation of caning is interpreted by a decrease in the number of violations of Islamic Law in Aceh. Social learning in question is that people who watch caning will not commit the same offence, and the suspect who has been sentenced will not repeat the offence because of shame.

Keywords:Caning; Social Learning; Psychology

Abstrak:Hukuman cambuk adalah hukuman badan yang diberlakukan bagi para pelanggar Syariat Islam di Aceh. Hukuman cambuk ditetapkan berdasarkan Al-Quran dan Hadist di bawah naungan Undang-Undang dengan tujuan memberikan efek jera bagi tersangka dan pembelajaran sosial bagi seluruh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pembelajaran sosial dalam pelaksanaan hukuman cambuk yang ditinjau dari latar belakang penyusunan Qanun Jinayat dan proses pelaksanaannya. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dengan melibatkan empat responden yaitu dua orang sebagai penyusun Qanun Jinayat dan dua orang lainnya informan kunci dari instansi terkait yang terlibat langsung dalam pelaksanaan hukuman cambuk. Responden dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran sosial dalam pelaksanaan hukuman cambuk dimaknai dengan adanya penurunan angka pelanggaran Syariat Islam di Aceh. Pembelajaran sosial yang dimaksud adalah masyarakat yang menonton hukuman cambuk tidak akan melakukan pelanggaran yang sama dan tersangka yang sudah dihukum tidak akan mengulangi perbuatan pelanggaran karena malu.

Kata Kunci: Hukuman Cambuk; Pembelajaran Sosial; Psikologi


Keywords


hukuman cambuk; pembelajaran sosial

References


Anifah, & Sukardi, E. (2019). Tanggapan masyarakat terhadap penerapan hukuman cambuk di daerah singkil kabupaten aceh singkil. Jurnal Sekolah PGSD FIP UNIMED, 3(2), 1–13.

Anshari, M. N. (2017). Dukungan sosial keluarga sebagai upaya pendidikan psikologis pada pelanggar qanun syari ’ at islam pasca hukuman cambuk di kota langsa provinsi aceh family social support as efforts on psychological education on qanun syari ’ at islam offenders pasca flog. 9(1).

Bandura, A. (1986). The explanatory and predictive scope of self-efficacy theory. Journal of Clinical and Social Psychology.

Bandura, A., & Huston, A. C. (1961). Identification as a process of incidental learning. Journal of Abnormal and Social Psychology.

Dinas Syariat Islam Aceh. (2015). Hukum jinayat dan hukum acara jinayat. Naskah Aceh.

Dinas Syariat Islam Aceh. (2018). Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Hukum Jinayat.

Fadhlullah, N. (2017). Metode perumusan qanun jinayah aceh : kajian terhadap pasal 33 tentang zina. in Right (Jurnal Agama Dan Hak Azazi Manusia ), 7(1), 16–40.

Giawa, E. C., & Nurrachman, N. (2018). representasi sosial tentang makna malu pada generasi muda di jakarta. Jurnal Psikologi, 17(1), 77. https://doi.org/10.14710/jp.17.1.77-86

Hartanto, D. A. (2017). Kontribusi hukum islam dalam pembaharuan hukum pidana di indonesia (studi pidana cambuk di nanggroe aceh darussalam). Al-Ahkam: Jurnal Ilmu Syari’ah Dan Hukum, 2(2). https://doi.org/10.22515/al-ahkam.v2i2.147

Hergenhahn, B. R., & Matthew, H. O. (2015). Theories of learning. Prenada Medika Grup.

Idaliyah, S. (2014). Tindak pidana khalwat di nanggroe aceh darussalam dalam perpektif hukum pidana Indonesia. Jurnal Perbandingan Hukum, 2(1).

Ma’arif, M. A. (2017). Hukuman (punishment) dalam perspektif pendidikan di pesantren. Ta’allum: Jurnal Pendidikan Islam, 5(1), 1–20. https://doi.org/10.21274/taalum.2017.5.1.1-20

Mahdi. (2011). Sistem hukum penegakan qanun jinayah di Aceh. Media Syariah, XIII(2), 179–192.

Masyithah, I. (2018). Maqashid al-syari’ah dalam penerapan hukum cambuk di aceh. Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dan Pembelajaran, 5(2), 22–32.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative data analysis (T. R. Rohidi (ed.)). UI Press.

Muhammadin, F. M., Wicaksono, D. A., Sari, A. C. F., & Ayutama, O. A. (2019). lashing in qanun aceh and the convention against torture: a critical appraisal. 7(1), 11–24.

Nurdin, R. (2018). Kedudukan qanun jinayat aceh dalam sistem hukum pidana nasional indonesia. MIQOT, XLII, 356–377.

Pradana, Y. I., Dwikurnaningsih, Y., & Setyorini, -. (2018). Hubungan antara menonton acara kekerasan televisi dengan perilaku agresif siswa smp di salatiga. Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, 5(1), 55–65. https://doi.org/10.24246/j.jk.2018.v5.i1.p55-65

Prima, E. (2016). Metode reward dan punishment dalam mendisiplinkan siswa. JEPUN: Jurnal Pendidikan Universitas Dhyana Pura, 1(2), 97–110.

Purnama, R. (2017). Penyelesaian stress melalui coping spiritual. al-adyan, XII(1), 70–83. https://doi.org/10.1002/chin.200418108

Purwanto. (2017). Evaluasi hasil belajar. Pustaka Pelajar.

Rachmawati, I. N. (2007). pengumpulan data dalam penelitian kualitatif: wawancara. Jurnal Keperawatan Indonesia, 11(1), 35–40.

Radian, P., Ablisar, M., Ekaputra, & Sutiarnoto. (2019). Pidana cambuk terhadap pelaku tindak pidana maisir di wilayah hukum Aceh. USU Law Journal, 7(2), 123–131.

Rizkiya, M. (2013). Pelaksanaan hukuman cambuk di Tapaktuan menurut perspektif fiqih Jinayah (Tahun 2002 - 2013). 1–92.

Roesmanto, V. (2019). Judi sebagai penyakit masyarakat. Kompasiana.

Suparmin, S. (2017). Hukuman Cambuk Terhadap Non Muslim Pelaku Jarimah Di Nanggroe Aceh Darussalam (Studi Putusan No.01/JN/2016/MS.TKN). Analytical Islamica, 6(2), 146–155.

Surbakti, N. (2010). Pidana cambuk dalam perspektif keadilan hukum dan hak asasi manusia di provinsi nanggroe aceh darussalam. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 17(3), 456–474. https://doi.org/10.20885/iustum.vol17.iss3.art6

Ulya, Z. (2016). Dinamika penerapan hukum jinayat sebagai wujud rekonstruksi syari’at islam di aceh. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum, 5(April), 135–148.




DOI: https://doi.org/10.18860/psikoislamika.v18i2.13098

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Indexing By:

    

 

------------------------------------------------------------------------------------------

PSIKOISLAMIKA: Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam by http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/psiko is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.