Gambaran makna happiness pada mahasiswa perantau di luar negeri

Marjanah Arifah Rifqoh Adilah, Puti Archianti Widiasih

Abstract


Happy students are students who are able to accept everything they experience with positive feelings and emotions. Happiness can also be a barrier to stress and reduce hopelessness and depression. This allows it to be understood whether it has a positive impact on the sustainability of foreign students studying abroad.  The research method used in this study is a type of qualitative research. With a phenomenological approach. The subject selection uses purposive sampling which is a sampling method selected based on certain criteria. Respondents are students of Bursa Uludağ University totaling three people. Data collection techniques were carried out by observation and interviews. Data analysis uses coding, categories, themes techniques. The results of this study explain the meaning of happiness for overseas students, the dynamics of being an overseas student, and the driving and inhibiting factors in building enthusiasm for studying abroad. Thus, individuals have many ways to survive in a sad or down state so that they can get back up and find their happiness.

KEY WORDS:

 migrant students; overseas;  happiness

ABSTRAK

Mahasiswa yang bahagia adalah mahasiswa yang mampu menerima segala hal yang mereka alami dengan perasaan dan emosi positif. Kebahagiaan juga dapat menjadi penghalang terhadap stres dan mengurangi rasa putus asa serta depresi. Hal ini memungkinkan untuk dipahami apakah hal tersebut memiliki dampak positif terhadap keberlanjutan mahasiswa asing yang belajar di luar negeri. Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah jenis penelitian kualitatif, dengan pendekatan fenomenologis. Pemilihan responden menggunakan metode purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Responden adalah mahasiswa Universitas Uludağ sebanyak tiga orang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan teknik pengodean, kategori, dan tema. Hasil dari penelitian ini menjelaskan makna kebahagiaan bagi mahasiswa perantau, dinamika menjadi mahasiswa perantau, serta faktor pendorong dan penghambat dalam membangun semangat untuk belajar di luar negeri. Dengan demikian, individu memiliki banyak cara untuk bertahan dalam keadaan sedih atau down agar dapat bangkit kembali dan menemukan kebahagiaannya.

KATA KUNCI

mahasiswa perantau; luar negeri; kebahagiaan

 

 Copyright ©2023. The Authors. Published by Psikoislamika: Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam. This is an open access article under the CC BY NO SA. Link: CreativeCommonsAttribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 InternationalCCBY-NC-SA 4.0  

 


Full Text:

PDF

References


Arisha, Ona Nia. (2020). Hubungan antara kebahagiaan dengan perilaku prososial pada remaja akhir. Tesis tidak dipublikasikan. Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

Azizah. (2013). Kebahagiaan dan permasalahan di usia remaja tantangan perubahan yang dibawa oleh era globalisasi. Konseling Religi Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 4(2), 295–316.

Baumgardener, & Crothers. (2009). Positive physychology. Pearson Education, Inc.

Carr. (2004). The Science of happiness and human strengths. Brunner Routledge.

Diener. (2009). Positive psychology: Past, present, and future. In S. J. Lopez & C. R. Snyder (Eds.), Oxford handbook of positive psychology (pp. 7–11). Oxford University Press.

Fahira, Z., Amna, Z., Mawarpury, M., & Faradina, S. (2021). Kesepian dan nomophobia pada mahasiswa perantau loneliness and nomophobia in Sojourn College Students. 7(2), 183–194. https://doi.org/10.22146/gamajop.65827

Gunandar, M. S., & Utami, M. S. (2017). Hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan penyesuaian diri mahasiswa baru yang merantau. Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 3(2), 98-109. http://dx.doi.org/10.22146/gamajop.43441

Halim, C. F., & Dariyo, A. (2016). Hubungan psychological well-being dengan loneliness pada mahasiswa yang merantau relationship between psychological well-being and loneliness among overseas student. Jurnal Psikogenesis, 4(2), 170–181. https://doi.org/10.24854/jps.v4i2.344

Hambali, A., & Meiza, A. (2015). Faktor-faktor yang berperan dalam kebersyukuran (gratitude) pada orangtua anak berkebutuhan khusus perspektif psikologi Islam. J-Sep, 4(1), 94–101. https://doi.org/10.15575/psy.v2i1.450

Hills, P., & Argyle, M. (2002). The oxford happiness questionnaire: a compact scale for the measurement of psychological well-being. Personality and Individual Differences, 33(7), 1073–1082. https://doi.org/10.1016/S0191-8869(01)00213-6

Hurlock. (2019). Pskologi perkembangan. Erlangga.

Jannah, R., Putra, M. S., Nurudin, A. S., & Situmorang, N. Z. (2019). Makna kebahagiaan mahasiswa perantau. Jurnal Psikologi Terapan Dan Pendidikan, 1(1), 22. https://doi.org/10.26555/jptp.v1i1.15126

Maharani. (2015). Tingkat kebahagiaan (happiness) pada mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Malentika, N., Itryah, & Mawardah, M. (2018). Hubungan antara interaksi sosial dengan suasana hati pada mahasiswa. Psyche, 11(2), 97–106. Retrieved from https://journal.binadarma.ac.id/index.php/jurnalpsyche/article/view/129

Marisa, D., & Afriyeni, N. (2019). Kesepian dan self compassion mahasiswa perantau loneliness and self compassion among abroad university students. Psibernetika. 12, (1) 1–11. http://dx.doi.org/10.30813/psibernetika.v12i1.1582

Megawati, E., & Herdiyanto, Y. K. (2016). Hubungan antara Perilaku Prososial dengan Psychological Well-Being pada Remaja. Jurnal Psikologi Udayana, 3(1), 132–141. https://doi.org/10.24843/jpu.2016.v03.i01.p13

Mutia, E., Subandi, & Mulyati, R. (2010). Terapi kognitif perilaku bersyukur untuk menurunkan depresi pada remaja. In Jurnal Intervensi Psikologi (Vol. 2, Issue 1, pp. 54–68).

Naggar, A., & Dkk. (2012). Perceptions and opinion of happiness among university students in a malaysian university. ASEAN Journal of Psychiatry, 11(2).

Pitaloka, D. A., & Ediati, A. (2015). Rasa syukur dan kecenderungan perilaku prososial pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Jurnal EMPATI, 4(2), 43–50. https://doi.org/10.14710/empati.2015.14890

Pramitasari R, & Ilham, A. (2012). Hubungan antara kematangan emosi dengan kecenderungan memaafkan pada remaja akhir. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan. 1(2), Juni 2012.1–23.

Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M. (1995). The structure of psychological well-being revisited. journal of personality and social psychology, 69(4), 719–727. https://doi.org/10.1037/0022-3514.69.4.719

Selligman. (2019). Authentic happiness: Menciptakan kebahagiaan dengan psikologi positif. PT Mizan Pustaka.

Solihin, L. (2013). Those who prefer to stay study about adaptation strategies of Bugis-Makassar students in Melbourne, Australia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 2(Juni), 252–267.

Thurber, C. A., & Walton, E. A. (2012). Homesickness and adjustment in university students. Journal of American College Health, 60(5), 415–419. https://doi.org/10.1080/07448481.2012.673520

Yantiek, E. (2014). Kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual dan perilaku prososial remaja. Persona:Jurnal Psikologi Indonesia, 3(01), 22–31. https://doi.org/10.30996/persona.v3i01.366




DOI: https://doi.org/10.18860/jips.v3i2.22850

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Indexing By:

  

 

 

 ------------------------------------------------------------------------------------------

 

Journal of Indonesian Psychological Science (JIPS) by http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/psiko is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 

 

 

View My Stats